Oleh: Mas Prakrti
Apa arti rumah bagimu?
Ada yang pernah bilang padaku: “Rumah adalah tempatmu kembali”.
Ada juga yang bilang rumah adalah titik awal dan tujuan akhir dari perjalananmu.
Yang lain bilang rumah adalah tempat dimana orang-orang menunggumu.
Bagiku, rumah adalah tempat dimana aku bercerita.
Bercerita tentang warna-warna dunia, bercerita tentang tawa dan tangis.
Bercerita tentang dirimu yang pernah ku kagumi.
Rumahku beratapkan langit malam dan beralaskan pasir putih.
Rumahku tak dihiasi apa-apa selain bintang dan cangkang kerang mati yang warna-warni.
Di rumahku ini, aku dapat berteriak, menangis, tertawa, dan berbisik.
Semua itu didengar oleh ombak kemudian dibawa jauh oleh angin malam.
Aku selalu bercerita tentang dirimu pada ketam yang bersembunyi dalam liangnya.
Dia mungkin tertawa dalam liangnya setelah mendengarkan ceritaku.
Tentang diriku yang sangat mudah dibodohi oleh senyummu.
Aku pernah bercerita tentang dirimu pada burung bangau yang keluar dari dalam hutan bakau.
Namun sepertinya dia tidak tertarik. Dia lebih memilih memberi makan anaknya yang berkicau nyaring dari dalam gelapnya hutan bakau itu.
Aku kemudian bercerita pada ombak. Ombak itu kemudian berkata padaku: “Biarkan itu semua berlalu. Biarkan ku bawa pergi sedihmu pada samudera yang luas”.
Aku akhirnya menyerah pada ombak.
Membiarkan kenangan tentang dirimu dibawa ombak,
kemudian larut di samudera dalam.
Kini, tinggal aku sendiri.
Duduk bersama karang dalam kesunyian.
Menanti pagi jingga yang damai.
Itu cerita tentang rumahku.