Oleh: Rafid Agung Pradana
Negeriku negeri bangun, bangun gedung bangun limbah
Dimana-mana bangun, bangun jalan atas bawah
Pembangunan di negeriku hebat, jalan dibuat melayang
sampah dibuat tergenang, keparat!
Apanya yang dibangun, aku masih mencium bau-bau bacin di bawah jalan layang megah itu
kanak-kanak mandi di dalam kali keruh, tak kenal bau sampah melekat di rambut dan kepala
Apa yang kena tata, butuh ratusan juta rupiah untuk bangunan yang mulia wakil rakyat saja
Sementara di sela-sela comberan pahit, anak bayi tertukar susunya dengan tangis ibunya
Negeriku mungkin dibangun, atas sampah badut penguasa
Mencari gendut untuk keluarganya, sementara orang-orang di pinggiran gang membuka selangkangan
Negeriku negeri bangun
Hukumnya tidur, bandit yang bangun
Keadilannya tidur, uang yang bangun
pejabatnya tidur, penjahat yang bangun