Belakangan ini, beredar banyak informasi yang tidak jelas dan merugikan mengenai kegiatan Mahasiswa Nenbangun Desa (MMD) di media sosial. Berita ini menimbulkan kebingungan di kalangan mahasiswa dan mencoreng reputasi MMD. Berita hoaks mengenai kegiatan MMD mencakup klaim-klaim yang tidak berdasar, insiden-insiden yang berpotensi menarik perhatian negatif, bahkan disangkutpautkan dengan polemik politik.

Klaim-klaim tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan bertujuan untuk merusak reputasi MMD dan mahasiswa yang menjalankannya. Oleh sebab itu, muncul rasa keraguan antara mahasiswa, panitia MMD, dan masyarakat desa yang menimbulkan terhambatnya kinerja program MMD. Peran koordinator desa di sini sangat berperan besar untuk dapat menyaring informasi apa saja yang dapat dibagikan kepada anggota lainnya. Grup yang telah dibuat sebelumnya berfungsi sebagai jembatan komunikasi antar panitia MMD dan koordinator desa untuk menyaring segala informasi yang masuk.

Sebaiknya, kita tidak terburu-buru menyebarkan klaim yang diragukan tersebut. Sebagai seorang koordinator desa diharapkan mampu berpikir matang dan mencerna informasi tersebut apakah sudah layak disebarkan pada anggotanya. Hal tersebut mempertimbangkan kemungkinan paling buruk yang dapat mengganggu aktivitas mahasiswa selama MMD, melihat karakter tiap mahasiswa dalam menanggapi informasi yang masuk sangat beragam.

Penulis : Talitha Dwi Arini