Jumat (20/7/2024), Crowdstrike, sebuah perusahaan global yang bergerak di bidang keamanan siber, meluncurkan sebuah update untuk salah satu produk mereka yang menyebabkan seluruh komputer yang ter-install sistem operasi Windows lumpuh total.
Crowdstrike memiliki banyak produk yang berfungsi untuk melindungi konsumennya dari serangan siber. Produk perangkat lunak mereka yang bernama Falcon Sensor berfungsi untuk memberi perlindungan kepada komputer dari serangan siber yang melalui jaringan.
Ironisnya, sebuah update terbaru dari driver Falcon Sensor menyebabkan komputer-komputer di seluruh dunia yang dipasang perangkat lunak ini mengalami lumpuh total dengan masuk ke Windows Blue Screen, mengindikasikan telah terjadinya kegagalan sistem.
Banyaknya pengguna Falcon Sensor, berdampak pada terjadinya gangguan secara global yang dialami berbagai instansi di sektor yang beragam, dari sektor kesehatan, keuangan, hingga sektor transportasi.
Di hari yang sama, CEO Crowdstrike, George Kurtz, melalui media sosial X memberikan konfirmasi bahwa insiden ini bukanlah akibat dari serangan siber. Ia mengabarkan bahwa perbaikan telah dilakukan, dan komputer yang menggunakan sistem operasi macOS dan Linux tidak terkena dampak dari kesalahan update ini.
Menurut perkiraan para pakar, total biaya untuk memulihkan semua komputer yang terdampak oleh insiden ini berpotensi mencapai angka miliaran dolar AS. Proses restorasi sistem yang meluas ini diperkirakan akan membutuhkan investasi finansial yang sangat besar, mengingat skala dari masalah yang ditimbulkan.