DISPLAY – Jumat (1/11) sekitar pukul 15.10 WIB, sebagian plafon sekretariat Raion Community nyaris ambrol akibat hujan deras. Menurut I Made Yudi Anantha Kusuma selaku Ketua Umum Raion Community, sebelumnya atap Raion memang seringkali mengalami kebocoran ketika hujan turun. “Jadi, dari awal aja ya sebenarnya dari dulu itu Raion sudah sering kayak gitu. Dari waktu aku masuk Raion itu kan sudah kedengaran suara gemericiknya,” jelasnya.

Menurut Yudi, akibat hal tersebut bagian tengah plafon tidak kuat menahan tingginya debit air hingga akhirnya sebagian plafon nyaris ambrol dan air hujan menggenangi sekretariat Raion. “Nggak nyangka aja yang kemarin itu paling gede gemericiknya sampai airnya itu jadi beban di atas plafon sampai plafonnya itu membengkok gara-gara saking beratnya air yang ada di atasnya sampai-sampai langsung jatuh,” ujar Yudi.

Saat kejadian, sekretariat tengah digunakan untuk rapat. Namun demikian, plafon tidak sampai ambrol sehingga tidak mengenai peserta rapat. Akibat kejadian tersebut beberapa piala dan piagam mengalami kerusakan. “Beberapa file, surat, piala, dan piagam kami ada beberapa yang basah, habis itu menjadi sedikit rusak. Habis itu ya sedikit dilukai.  Tapi untuk sebagian besar masih ada yang bisa diselamatkan,” lengkapnya.

Pihak Raion sendiri sudah melaporkan kejadian ini ke Staf Bagian Umum dan Perlengkapan (Perkap) Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM). Perbaikan baru dilakukan pada atap yang mengalami kebocoran. “Dari Perkap itu masalah kebocoran, sudah ada Perkap yang datang ke sana untuk membenahi kebocoran atap,” ujar Yudi. Namun untuk masalah plafon hingga saat ini masih belum dibenahi oleh pihak Perkap. “Tapi yang plafon katanya belum, masih di-follow up lebih lanjut. Jadi, untuk plafonnya yang bolong ini sementara dibiarin bolong selama nggak ada bocor-bocor,” jelasnya.

Sementara menunggu adanya perbaikan, berbagai kegiatan Raion dilakukan di luar kampus dan barang-barang dititipkan ke sekretariat Poros. “Karena anggota kami ada yang anak Poros, makanya ada beberapa yang nitip gitu dalam arti kan nitip barang aja,” tuturnya.

Atas ketidaknyamanan ini, pihak Raion merasa dirugikan lantaran tidak dapat melakukan kegiatan secara normal seperti biasanya. “Sebenarnya sedih sih kasian sama teman-teman kalau misalnya dilihat dari sudut pandang lembaga itu merugikan lembaga. Kenapa? Karena yang pertama itu kita nggak bisa ngelakuin aktivitas sebagaimana mestinya,” pungkas Yudi. (fy, ntt)