Bertepatan dengan ulang tahunnya yang jatuh tanggal 23 Desember kemarin, Ahmad Baihaqy mendapatkan kado spesial berupa kemenangan dirinya dalam pemilihan Presiden BEM TIIK yang dilaksanakan tepat seminggu yang lalu. Meski diliputi perasaan bahagia, mahasiswa angkatan 2013 ini sebenarnya juga menyimpan perasaan takut akan “kado” tersebut. “Perasaan saya sendiri itu, campur aduk. Antara terharu, bahagia, dan takut. Terharu, karena tidak menyangka diberikan amanah. Kalau takutnya, takut ketika memegang sebuah amanah yang besar dan tidak menjalankan dengan baik, pasti akan mendapatkan dosa yang sangat besar juga,” ungkapnya.

Sementara itu Wiratama Paramasatya, pasangan Ahmad Baihaqy sebagai Wakil Presiden BEM TIIK, juga mengungkapkan perasaan senada. “Yang pasti, ini menambah beban hidup kita. Ya, karena untuk menjadi seorang pemimpin itu bukan perkara yang mudah, tanggung jawabnya besar, juga diberikan amanah. Ya, saya ucapkan terima kasih untuk teman-teman yang memang sudah men-support, memberikan dukungan baik moril maupun material,” ungkap Wira.

DSPL_12001

Saat ditanyai mengenai kemenangan dalam ajang pemilihan tersebut, kedua pasangan ini mengungkapkan bahwa kemenangan tersebut sebenarnya adalah proses menuju kemenangan yang sesungguhnya. “Kita menang bukan berarti kita menang di coblosan ini. Tapi kita menang dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa. Dimana mahasiswa ini sudah melakukan sebuah kewajiban yang kewajibannya sudah terpenuhi. Itu arti kemenangan yang pertama. Lalu arti kemenangan yang kedua itu adalah harmonis. Kita semua bisa bergerak harmonis dan bisa bekerja sama. Arti kemenangan yang ketiga adalah periode untuk kepengurusan ke depan itu dapat memberikan sebuah karya-karya yang nyata. Itu adalah kemenangan-kemenangan yang sesungguhnya. Dan yang paling terakhir, kemenangan sesungguhnya adalah kita semua itu sejahtera. Untuk awal kemenangan ini, bukan kemenangan tapi proses untuk menuju sebuah kemenangan,” ungkap Baihaqy.

Untuk bisa menjalankan visi dan misinya di masa yang akan datang, Baihaqy memohon kerja sama dari seluruh mahasiswa ada yang ada di FILKOM, “Mohon doa restu untuk periode kita dan mohon untuk kerja sama men-support, karena kita tidak akan bisa berjalan jika tidak ada mahasiswa FILKOM. Apapun kegiatan yang kita jalankan, apapun proker yang kita jalankan, apapun diskusi-diskusi yang kita jalankan, mohon untuk berkontribusi. Karena ketika tidak ada mahasiswa FILKOM, tidak akan berjalan proker-proker kita,” ungkap Baihaqy.

“Untuk teman – teman FILKOM sendiri harapannya kita bisa saling mengingatkan. Ketika kita berbuat salah, atau kita melenceng dari kebijakan mohon diingatkan. Intinya di sini, kita sama-sama saling mengingatkan,” imbuh Wira.