Oleh: r.o.

Di bawah sinar itu,
mereka tersenyum kepadaku.
Di balik gema itu,
mereka tertawa denganku.
Di sepanjang jalan itu,
mereka mengait tanganku.
Di sisi kemilau itu,
mereka senantiasa bersamaku.

Dan tibalah sebentuk pilu;

Di bawah gelap itu,
mereka mencela diriku.
Di balik bising itu,
mereka pun menyudutkanku.
Di sepanjang cemooh itu,
mereka kian menghindariku.
Di sisi sengsara itu,
mereka enggan menganggapku.

Di manakah janji setiamu,
kawanku?
Suka dan derita tetap satu,
bukan begitu?
“Bahuku selalu ada untukmu”,
itu katamu?
Namun di mana engkau,
kala piluku kian membiru?