Pi OS merupakan bentuk distribusi Linux dengan cara remastering Ubuntu yang dibuat khusus bagi mahasiswa FILKOM, nama Pi OS sendiri tercetus dari usulan ketua POROS periode 2014, Muhammad Harisuddin Thohir yang kerap disapa Haris. Pi melambangkan huruf depan POROS dan juga FILKOM, sedangkan OS adalah singkatan dari Operating System.

DSPL_248Awalnya perancangan Pi OS merupakan proker sang ketua sewaktu masih menjabat, lalu diadakan open recruitment bagi intern anggota POROS untuk menggarap project tersebut. Dan sejak November 2014 Pi OS secara serius digarap oleh 25 orang yang dibagi menjadi beberapa divisi dan diketuai oleh Muhammad Rizka Maulana.

Setelah resmi rilis pada Desember 2014, Pi OS digunakan sebagai standart OS dalam praktikum Sistem Operasi dan juga digunakan di Lab Komdas. Menurut pihak POROS, saat ini penggunaan Pi Os masih dalam lingkup FILKOM. Dan tak menutup kemungkinan jika Pi OS dapat dikenal dan digunakan di seluruh Universitas Brawijaya.

Wakil Ketua POROS, M. Rizka Maulana mengklaim bahwa Pi OS menawarkan kemudahan penggunaan aplikasi umum bagi pengguna. “Pada dasarnya Pi OS ini sama dengan OS yang lain tetapi di sini kita sudah menyediakan aplikasi yang umumnya dibutuhkan oleh pengguna, sehingga pengguna tidak perlu mendownload DSPL_256dan menginstal aplikasi itu sendiri, juga spesifikasi untuk Pi OS ini sendiri bisa digunakan untuk laptop atau computer Pentium 4, tidak seperti OS yang lainnya,” ungkap Maulana.

Menanggapi masalah isu updatenya Pi OS, Maulana menjelaskan bahwa hal tersebut masih dalam tahap perencanaan. “Pengerjaan untuk pengupgradeannya sendiri dilakukan setelah selesai diklat anggota POROS, dan  rencanyanya akan dirilis di akhir semester agar bisa digunakan di semester depan,” tambah Maulana. Untuk kedepannya, POROS juga mempersiapkan gebrakan besar untuk penggarapan data studio dan android studio.

(ww, ec)

Sumber foto: POROS, BCC