
Mobile Panic Button menjadi juara pertama kategori pengembangan aplikasi di ajang Innovation Festival. Aplikasi yang dikembangkan oleh Irfan Septiadi Putra (Ilkom 2011), Faisal Prampudinantaka (Ilkom 2011), Andro Subagio (Ilkom 2011), dan Rizky Kharisma (Ilkom 2011) awalnya dikembangkan ketika PKL tahun lalu di Bandung bekerja sama dengan Polres Cimahi. “Mereka(Polres Cimahi) minta polisi-polisi diberi HT untuk laporan dan broadcast. Karena tidak semua punya HT, akhirnya kita bikin aplikasi ini untuk pelaporan, jadi polisi yang patroli bisa sambil melaporkan kecelakaan, kemacetan, dll. Setelah PKL kita lihat prospek aplikasi ini bagus untuk dikembangkan, dan kenapa nggak kita kembangkan saja supaya masyarakat luas bisa memakai, ” ujar Irfan saat ditemui di ajang Innovation Festival.
Ada beberapa fitur unggulan di dalam aplikasi ini. “Jadi kalau misalkan kita dalam keadaan darurat lalu kita telpon ke kepolisian, kurang lebih butuh sekitar satu sampai dua menit untuk diterima polisi. Dan setelah kita tunjukkan aplikasi kita, cukup di bawah 30 detik laporan kita sudah sampai. Dan laporan itu detail apa saja kejadiannya, siapa pengirimnya, nomor teleponnya, dan lokasi kejadiannya, ” terang Irfan.
Pembuatan aplikasi ini awalnya membutuhkan waktu 10 hari, dan digunakan oleh Polres Cimahi pada operasi ketupat mudik lebaran tahun lalu. Sekarang aplikasi ini telah diperbaiki kembali dan ditambah fitur-fitur baru. Fitur otentifikasi adalah salah satunya. Dengan fitur ini tidak sembarang orang bisa memakai aplikasi, kita harus mendaftar dulu baru kemudian dapat menggunakannya.
Irfan memberikan tips kepada tim-tim lain yang masih belum mendapat kesempatan untuk menjadi juara. Menurut Irfan, “Kalau dari peserta lain, aplikasinya bagus-bagus. Hanya saya kurang tahu kalau di bagian presentasinya. Mungkin aplikasi kita bagus tapi belum tentu kita bisa menyampaikan seberapa bagus aplikasi kita ke juri. Jadi mungkin latihan untuk presentasi di depan juri.”
(atl)