Judul: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
Judul asli: The Subtle Art Of Not Giving A F*ck
Penulis: Mark Manson
Penerjemah: F. Wicakso
Penerbit: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit: 2018

Buku ini mengisahkan seorang pria bernama Charles Bukowski yang dulunya memiliki tabiat kasar, pecandu alkohol, suka bermain wanita, penjudi, dan tukang hutang. Meskipun begitu, dia mempunyai cita-cita menjadi seorang penulis. Namun, sedari awal karya-karya Charles Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, jurnal-jurnal, surat kabar, dan penerbit lainnya. Hingga pada akhirnya, ada seorang editor yang tertarik akan karya Bukowski dan mau membantu untuk menerbitkan karyanya tersebut. Mulai dari situlah Bukowski menjadi sukses dan karya-karyanya kian populer.

Novel ini merupakan kisah nyata tentang bagaimana Bukowski menyikapi kegagalan dan kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dengan cara bersikap “bodo amat”. Dia tidak mengambil pusing ketika mempunyai masalah maupun ketika merasa buruk sehingga dia bisa menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghampirinya. Dengan bersikap bodo amat akan hal-hal atau masalah yang dihadapi maka kita sudah berhasil memutus rantai lingkaran setan.

Dalam novel ini, ada 3 seni yang menggambarkan bagaimana seseorang tersebut memang harus bersikap bodo amat akan sesuatu hal. Yang pertama, bodo amat bukan berarti acuh tak acuh, tetapi bodo amat berarti nyaman saat kita berbeda dengan yang lain. Kedua, agar kita bisa bersikap bodo amat pada kesulitan yang dihadapi dan peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari pada kesulitan tersebut. Ketiga, di dalam novel ini terdapat banyak kisah dan pengalaman hidup, seperti tentang kisah Pangeran yang pada akhirnya memilih hidup di jalanan daripada di Istana, kisah seorang motivator terkenal dengan karyanya yang selalu memberi motivasi kepada banyak orang tetapi ia tidak menemukan kebahagiaan dalam hidupnya, dan kisah-kisah lainnya.

Buku ini tentu juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Buku ini mengandung banyak nilai kehidupan, seperti kita harus bersikap masa bodoh dengan kesulitan yang kita hadapi untuk mencapai tujuan, fokus pada hal-hal yang penting, jangan terlalu mencemaskan hal yang belum terjadi, dan masih banyak lagi. Namun, buku ini juga memiliki kekurangan dimana terdapat kalimat yang tidak dimengerti, misalnya kalimat semua makna dalam hidup kita dibentuk oleh hasrat alami kita untuk tidak pernah mati.