

Tanggal rilis : 26 Oktober 2022
Genre : Drama Musikal
Durasi : 6 Episode 158 menit
Negara : Indonesia
“Payung Fantasi” merupakan web series musikal karya anak bangsa yang ditayangkan di kanal Youtube IndonesiaKaya. Serial ini terinspirasi dari biografi Seabad Ismail Marzuki: Senandung Melintas Zaman karya Ninok Leksono yang diterbitkan pada tahun 2014. Serial ini menceritakan tentang kehidupan dan perjuangan sosok pahlawan nasional Ismail Marzuki (Gusty Pratama) yang dikenal sebagai komponis legendaris.
Serial ini mengambil latar waktu pada tahun 1920 hingga 1950 dan dibawakan dengan jalan cerita yang memadukan tata gerak, tarian, dan nyanyian vokal nan merdu. Cerita dimulai dengan kilas balik setahun setelah kepergian Ismail Marzuki, di mana Eulis Zuraidah (Mariska Setiawan) mengenang sosok suami tercinta dan putrinya, Rachmi. Lagu Payung Fantasi yang diputar di radio-radio menceritakan tentang kehidupan pendekar-komposer mulai dari masa kecil hingga akhir hayatnya. Ismail Marzuki berjuang dengan bakat musik yang luar biasa dan kemampuan mengkomposisi kata pada masa penjajahan Belanda sampai Indonesia merdeka. Oleh karena itu, lagu-lagunya mencerminkan semangat perjuangan yang membara untuk bangsa yang merdeka sepenuhnya.
Web series ini berhasil memikat penonton dengan mencapai rekor 6 juta penonton dalam dua minggu. Hal ini tercapai karena serial ini menyuguhkan cerita menarik yang diperankan oleh aktor-aktor berbakat. Lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki dan kisah hidup sang maestro dibawakan dalam bentuk hiburan teatrikal yang akan membuat penonton mengenal dan belajar mengenai semangat juang pahlawan nasional Ismail Marzuki untuk kemerdekaan Indonesia dengan kata dan nada.
Serial ini juga memiliki kekurangan di samping kelebihan yang dimiliki, yaitu pada konsep hibrida teknik pengambilan video. Konsep hibrida ini menggabungkan elemen teater panggung dengan sentuhan musikal dan film, seolah-olah seluruh pemain sedang bermain diatas panggung teater dan tidak dilakukan cut to cut pada saat pengambilan gambar, sebagaimana yang biasanya dilakukan pada shooting film. Kekurangan lainnya adalah pada aspek riset data yang membuat film ini memiliki kisah yang melompat-lompat tanpa sempat melakukan pendalaman karakter, pendetailan terhadap latar peristiwa, dan penerjemahan dialog para tokoh.