Judul : Buffalo Boys

Produser : Mike Wiluan

Sutradara : Mike Wiluan

Penulis Naskah : Mike Wiluan, Raymond Lee

Genre : Action

Durasi Film : 102 menit

Tanggal Rilis : 19 Juli 2018

Pemeran : Yoshi Sudarso, Pevita Pearce, Ario Bayu, Tio Pakusadewo, Reinout Bussemaker, Sunny Pang, Alex Abbad, Mikha Tambayong, El Manik, Happy Salma, Hannah Al Rashid

Perpaduan Jawa Amerika, nuansa western dan berlatar belakang tahun 1800-an. Film ini mengisahkan kehidupan pada zaman penjajahan Belanda di Tanah Jawa dengan penuh penindasan dan sebagai budak. Penindasan ini diawali dengan adanya konflik antara pemerintah kolonial Belanda (Van Trach) dan seorang pemimpin kerajaan di Tanah Jawa (Sultan Hamza). Semua orang yang menolak dan melanggar salah satu hukum yang berlaku akan dibunuh. Saat serangan mendadak terjadi Sultan Hamza tewas dibunuh oleh Van Trach dan adiknya Arana berhasil kabur bersama kedua anaknya yang masih balita (Jamar dan Suwo). Mereka terpaksa pergi jauh puluhan tahun meninggalkan tanah airnya, yaitu ke Wild West, Amerika. Disana mereka bekerja di kereta api hingga kedua anak Sultan Hamza menjadi koboi yang mengendarai kerbau. Saat perkelahian Jamar dengan salah satu pekerja di sana dan hampir merenggut nyawa Arana, mereka menyadari bahwa sudah saatnya untuk kembali ke Tanah Jawa. Mereka kembali untuk membalas dendam atas meninggalnya ayah mereka.

Film ini tidak membuat penonton merasa sedih atau bahkan seram tapi membuat penonton berdebar-debar dengan berbagai adegan cinta, perlawanan, penindasan, dan kekejaman Van Trach yang penuh kejutan. Kita dapat mengetahui perjuangan mereka ketika sampai di Tanah Jawa dengan menyembunyikan identitasnya. Mereka menemukan Van Trach yang telah menjadi gubernur di desa kecil. Di sana mereka menyadari bahwa kedatangannya tidak hanya untuk balas dendam tapi untuk keadilan rakyat juga. Selain itu, mereka bertemu dengan Kiona yang pandai berkuda dan memanah, Sri yang baru pulang karena sudah lama disembunyikan oleh ayahnya dari desa ke desa, kakeknya, kepala desa (ayah Sri dan Kiona) dan warga yang semakin sengsara. Kemudian, mereka membentuk tim untuk balas dendam. Suwo kemudian jatuh cinta dengan Kiona, Arana bertemu dengan istrinya yang lama telah menghilang dan Jamar tetap fokus melanjutkan rencananya.

Dari kegemarannya melihat film western, Mike Wiluan sebagai sutradara, penulis, sekaligus produser, berhasil memberikan warna baru bagi dunia perfilman dengan menggabungkan sejarah Indonesia dengan negara barat. Kesuksesan film ini adalah berkat kerja keras berbagai tim dari Indonesia, Singapura, Thailand, dan Australia. Kerennya, sebelum rilis di Indonesia pada 19 Juli, film ini ditayangkan ke publik di Fantasia International Film Festival yang diadakan di Montreal, Kanada. Selain itu, film ini juga ditayangkan di New York Festival.

Beragam cerita terjadi, aksi pertarungan bahkan sampai keluar dari zona aman. Film ini juga bertabur bintang dari Indonesia maupun luar Indonesia. Suasana film ini menjadi unik ketika Hannah Al Rashid (Adrie) memerankan karakter psikopat dan buruk rupa, yang jauh berbeda dari dirinya. Meskipun semua diatur dengan baik dan rumit mulai dari alur cerita, visual, lokasi, hingga efek suara, film ini minim penonton dan menuai berbagai kritik. Tetapi film ini cukup menarik untuk kalian tonton bersama keluarga, teman-teman atau gebetan. (fi3)

 

Sumber gambar: 21cineplex