
Oleh: Ivan Dekker
Orbit candramawa menyelangi karsa
Kertaajikan laksana menggunjing keramat manusia
Ombak berduyun melestarikan keabsurdan
Menelusuri pikiran yang terlena keajimumpungan
Siratan purnama terbelah dua
Munafik tak sanggup mengubah qada
Diri menafsirkan firman
Panas! Panas! melepuh jiwa direnggut kesunyian
Kalabendu punggawa sang fajar di tengah realitas
Lahar arcapada mengalir deras
Meluruhkan pelupuk yang memintal air mata
Oh Angkara, Pergilah!, Tak sudi melihat Engkau berbahagia
Aroma kalbu tersiak-siak meneroka penderitaan dara
Bunda Pertiwi yang anggun dan cantik jelita
Kini, bergaun kelabu merupa pucat rona
Seantero cakrawala menutup netra
Harapan pertolongan seakan sirna
Tenggelam oleh lautan metafora
Sejawat prajapati menghampiri jiwa
Kala hati terbesit malapetaka