
Oleh: saya.
Tujuh belas April nanti
Rakyat kita bebas memilih
Tanpa ada rasa paksa di hati
Tapi bagaimana bila selama ini,
Mereka dipaksa demi sebuah janji?
Katanya paham perihal politik
Tapi masih bersuara sana-sini
Mengingkari rahasia itu sendiri
Pun mengajak yang lain ‘tuk sehati
Lalu menuding karena tak berani?
Politik uang melukai demokrasi
Seperti sudah budaya bangsa ini
Padahal hanya mengobral ribuan janji
Meski kenyataannya berbanding terbalik;
Jujur hanyalah kata yang tak pernah terealisasi.
Indonesia masih belajar berpolitik
Tanpa adanya diskriminasi
Namun kita masih saja seperti ini
Mengagungkan yang satu,
dan menjatuhkan yang lain
Bahkan mengajak ‘tuk menjadi putih.
Apa hatimu tidak mengerut malu?
Mengingat asas dan dasar yang kita tinggalkan.
Apa hatimu tidak mengerut malu?
Saling bermusuhan dengan alasan gengsi.
Katanya ingin Indonesia-mu maju,
namun, apakah ini yang kau dambakan?