Kiranya waktu bersemayam
kala hinggap mataku pada akasamu
indah kasihmu memeluk hangat tubuhku
Kiranya waktu bersemayam
kala sungai memujamu
dedaunan menari-nari,
burung-burung melantunkan agung namamu
Kiranya waktu bersemayam
kala puncak malam
tak dapat mataku menangkap rupamu
hatiku pun buta; telingaku abai
bahkan menghadirkanmu saja aku tak mengkhususkanmu
Kiranya waktu bersemayam,
jikalau akulah waktu itu, bukan ia sang Waktu.
izinkan aku bersimpuh, seraya memuja agung nama-Mu.
dan jika telah tiba waktuku,
hanya kepada Engkaulah aku berharap
hanya kepada Engkaulah tempat kembaliku
(NAF)