Ini bukan sebuah puisi indah dengan sajak – sajak yang dirangkai istimewa
Ini hanya tulisan sederhana, kata – kata biasa yang kuungkap dengan hati
Dan biarkan kali ini aku menggambarkannya lewat bait demi bait yang hanya bisa kubingkai rapi
Semenjak dia datang, dia mengenalkanku pada keramaian
Menjauhkanku dari hampa yang kadang menelusup diam – diam
Saat dia disini, dia mengajarkanku
apa itu kasih
Memberi warna hariku yang sebelumnya hanya hitam dan putih
Lalu harus bagaimana lagi aku mendeskripsikan dia yang rajin menyita ruang di otakku?
Aku kehabisan akal menjelaskan tentangnya,
Seseorang yang tak pernah absen dari ingatanku
Sesederhana daun gugur meninggalkan rantingnya,
Sesederhana angin berhembus dari selatan ke utara,
Sesederhana air sungai yang mengalir sampai bertemu samudranya,
Sesederhana itu pula ia hadir dengan segala kurangnya…
Kekurangan yang melengkapiku, kekurangan yang sangggup menyempurnakanku…
(AB)