oleh: Priscillia (TIF)

Kemana hilangnya sajak-sajak?
Mungkin hilang ditelan senja,
Terbawa burung-burung,
Lalu menjelma menjadi kaleidoskop.

Kemana perginya rangkaian diksi?
Mungkin bersemayam di hati,
Atau menjadi roman,
Atau mungkin tertinggal pada memori telepon?

Miris, pikirku.
Kemana pun aku tak melihat,
Semua sirna tanpa pertanda,
Tak ada lagi kalimat puitis,
Semua puisiku hilang.