Oleh: Ilham Fathur Ilmi
tengah malam hari ini
aku terbangun lagi
terbangun tiap beberapa waktu sekali
dengan gigit nyamuk pada kulit
serta beser bolak-balik kamar mandi
“duh lagi-lagi”
keluhku dalam hati
meski di dalam kenyamanan kamar kost
dalam sakitku ini
setidaknya aku jadi sedikit tahu
bagaimana tidurnya
orang-orang pinggir kota
orang-orang pinggir desa
bahkan yang tempat berteduh pun
tak punya
mungkin ini tak seberapa
bagi mereka
tapi sampai kapan
sampai kapan
kemiskinan membayangi mereka
setiap bangun dari tidur
setiap sebelum diri tertidur
sampai kapan
kebutuhan hidup yang tak tercukup
serta jerat hutang memaksa
menguras mereka
pada hari kemarin
pada hari ini
pada hari esok
ah, bukan imaji yang menyenangkan
mampukah aku bergerak
untuk merubah nasib orang
kelak
mampukah aku bergerak
untuk merubah nasib orang
orang-orang pinggiran
akankah aku
jadi robot-robot perkotaan
atau mesin-mesin perusahaan
untuk kekayaan
segelintir saja
ah, bukan imaji yang menyenangkan