Oleh: Elva C.T.
Dahulu ku lihat Ayah duduk di halaman
Menikmati kopi dan sebatang berasap
Sebatang menjadi sekotak
Sorenya sudah tiga kotak terhisap
Sudah seperti candu
Dihisapnya batang berasap itu
Tak bisa lagi Ibu melawan
Menasihati pun sudah tak sanggup
Tahun berlalu harga batang berasap meroket
Tak jadi soal bagi Ayah
Tak jadi soal bila uang makan habis buat batang asap
Ayah berubah
Tak lagi sama dengan muda
Rambutnya memutih hingga pudar
Nafasnya hanya tinggal setengah
Saat berjalan selalu memegang dada
Yang kupercaya Ayah kelelahan
Namun pria berjubah putih berkata lain
Katup kehidupannya lemah
Terlalu banyak asap hitam
Seperti racun narkotika
Tak ada obatnya
Hanya berjalan bersiap untuk behenti
Apakah pilihanmu sama seperti Ayah?
Apakah kawanmu seperti Ibu?
Indonesia dan katup kehidupan telah berteman dalam duka
Siapkah untuk lebih banyak duka?
Teman, Ayah sudah tahu resikonya
Tapi batang berasap tak bisa dilepas
Tali kekangnya kuat
Pilihan hatimu dimana?
Menyerah kalah
Melawan tanpa batas
Indonesia lawan asap mematikan
Bagi Si Aktif dan Si Pasif