Tahukah kamu Comic Sans merupakan salah satu font yang paling dibenci di dunia desain? Comic Sans adalah jenis font yang populer digunakan dalam desain yang memiliki nuansa yang ceria, santai, dan ramah. Dirancang oleh Vincent Connare pada tahun 1994, dia terinspirasi untuk menciptakan Comic Sans setelah melihat tulisan komik pada balon dialog karakter dalam komik Batman dan Watchmen. Ia ingin membuat font yang meniru estetika tulisan tangan dalam komik. Font ini awalnya ditujukan untuk digunakan dalam aplikasi komik digital Microsoft Bob. Namun, karena ketersediaannya di berbagai program desain dan pengolahan kata, Comic Sans mulai digunakan secara luas dalam berbagai konteks, bahkan diluar desain komik.

Popularitas yang tak terduga di kalangan pengguna karena tersedia di berbagi program desain dan pengolahan kata, Comic Sans sering digunakan dalam konteks yang lebih santai atau informal. Comic Sans juga membantu orang yang mengalami disleksia, font ini mendapat pengakuan dari Asosiasi Disleksia Inggris dan Irlandia. Font ini cocok untuk penderita disleksia karena memiliki disambiguasi karakter dan variasi ketinggian huruf.

Kritikan dan kontroversi terhadap Comic Sans terjadi karena penggunaannya yang tidak tepat. Font ini sering dipandang tidak cocok untuk materi yang serius, profesional atau penting seperti dokumen resmi, tanda peringatan, dan komunikasi bisnis. Persepsi bahwa font ini kurang memberikan kesan serius atau profesional. Banyak desainer grafis dan tipografi menyarankan penggunaan font lain yang lebih sesuai untuk keperluan desain yang formal.

Selain itu, Comic Sans juga menjadi bahan lelucon dan meme di dunia maya. Beberapa orang mengubah teks yang serius atau penting menjadi Comic Sans sebagai bentuk ejekan atau sindiran terhadap penggunaan font tersebut dalam konteks yang tidak tepat. Beberapa orang lainnya juga menggunakan font ini secara ironis atau untuk menggambarkan kesalahan desain.

Meskipun Comic Sans memiliki reputasi yang kontroversial, penting untuk diingat bahwa preferensi font adalah hal yang subjektif, dan setiap desainer maupun pengguna memiliki preferensi yang berbeda beda. Yang terpenting adalah memilih font yang sesuai dengan konteks penggunaannya dan menciptakan desain yang efektif.