Dalam rangka pelaksanaan SIET, SENTRIN, dan final Gemastik 2022, kegiatan perkuliahan FILKOM UB dilaksanakan secara online. SIET merupakan konferensi ilmiah internasional yang  diorganisir oleh FILKOM UB dan pelaksanaannya dilakukan pada semester ganjil. Pada tahun ini, SIET dilaksanakan secara hybrid. Konferensi utama akan berjalan secara luring dan berbagai rangkaian kegiatan lainnya akan dilaksanakan secara daring. Konferensi utama tersebut akan dihadiri oleh Keynote Speaker, yaitu Prof. Katalin Hangos dari Hungaria dan Prof. Bian Yang dari Norwegia.

Sasaran utama dari acara ini yaitu para mahasiswa dan dosen, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bagi para praktisi untuk turut ikut serta. SIET memiliki beberapa manfaat bagi para mahasiswa, diantaranya yaitu melatih speaking dan listening bahasa inggris, serta melatih kepercayaan diri. Selain itu, dengan adanya acara ini mahasiswa memiliki peluang besar untuk mendapatkan informasi beasiswa S2 di luar negeri.

Pada tahun ini, SIET mengusung tema “Embracing Digital Transformation in the Post-Pandemic Era: Challenges, Application, and Opportunities”. Diah Priharsari, selaku ketua pelaksana SIET 2022 menjelaskan maksud dari tema tersebut yaitu untuk menangkap perubahan paradigma yang telah terjadi dikarenakan pandemi Covid-19 dan bagaimana prediksinya untuk masa depan. Selain itu, di era new normal ini masyarakat juga harus melakukan transformasi digital dengan mengubah cara pandang dan cara kerja dengan melibatkan teknologi di dalamnya. 

Diah Priharsari yang kerap disapa dengan Sari itu juga menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun, peminat SIET semakin bertambah. Hal tersebut membuat acceptance rate semakin rendah. Acceptance rate merupakan persentase antara paper yang dikirim dan yang diterima. Semakin tinggi acceptance rate maka kurang bagus kualitas konferensinya karena hampir semua paper yang dikirimkan akan diterima. Sebaliknya, jika semakin rendah acceptance rate maka semakin bagus kualitas konferensi yang dilaksanakan. 
Dengan adanya SIET ini, Sari berharap dapat terjalin kerjasama dengan perguruan tinggi asing maupun praktisi di industri dan menjadi pengalaman yang baik bagi mahasiswa yang berpartisipasi. Terakhir, Sari juga berharap bahwa dengan adanya SIET, nantinya akan dapat membawa nama baik FILKOM UB. (SM, NF)