DISPLAY – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 digelar di Universitas Udayana pada 27 hingga 31 Agustus 2019 lalu. Dilansir melalui portal belmawa.ristekdikti.go.id, terdapat 3621 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil lolos untuk mengikuti PIMNAS. Peringkat Universitas Brawijaya (UB) tahun ini turun menjadi posisi delapan setelah sempat meraih posisi kedua pada PIMNAS ke-31.
Menanggapi hal tersebut, Rizhaf Setyo Hartono selaku Ketua Kontingen UB untuk PIMNAS ke-32 menjelaskan beberapa faktor penyebab merosotnya peringkat UB. Faktor yang pertama yaitu menurunnya jumlah proposal pendaftar dari tahun sebelumnya. Dari jumlah kuota yang sebesar 1000 proposal, hanya terpenuhi sebanyak 400 proposal. Dari 400 proposal tersebut, sebanyak 81 proposal berhasil didanai, dan sebanyak 16 proposal berhasil lolos menuju PIMNAS. Jumlah tersebut turun jika dilihat dari tahun sebelumnya, yang mana UB berhasil memberangkatkan 25 tim.
Rizhaf menyebutkan turunnya jumlah proposal antara lain disebabkan oleh beberapa hal, yaitu terkait timeline yang belum jelas, serta adanya aturan baru tentang penggunaan 12 kata pada judul PKM, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Ristekdikti). Sementara itu, jangka waktu pendaftaran proposal PKM berlangsung pada tanggal 11 Desember 2018 hingga 17 Januari 2019 yang mana merupakan masa libur semester di UB. “Rentangnya kan dari 11 Desember sampai 17 Januari untuk apply proposal PKM-nya. Itu kan pada saat liburan, jadi dari UB banyak yang goyah gitu, akhirnya enggak daftar,” ujar Rizhaf. Ia kemudian menambahkan, karenanya hanya berjumlah 400, proposal tersebut tidak lagi diseleksi ditingkat universitas seperti tahun-tahun sebelumnya dan langsung didaftarkan ke tingkat Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Faktor kedua adalah adanya transisi Wakil Rektor (WR) dan penggunaan pola lama untuk persiapan PIMNAS tahun ini. Persiapan dilakukan sejak H-20, dimulai dengan pemilihan Ketua Kontingen. Setelah itu diadakan konsinyasi dari pihak rektorat untuk seluruh Kontingen UB dengan mendatangkan 3 juri PIMNAS dari UB serta beberapa ahli dibidangnya, pematangan teknis, hingga masa karantina yang dilakukan pada tanggal 16 hingga 19 Agustus 2019. “H-20 penyelenggaraan. Nah setelah itu kita melakukan persiapan, adanya sosialisasi konsinyering dari pihak rektorat. Jadi itu kayak ada semacam sosialisasi yang langsung teknis pimnas seperti apa,” ujar Rizhaf. Dalam persiapannya, pihak Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (RKIM) turut berinisiatif dengan mendatangkan alumni PIMNAS tahun-tahun sebelumnya untuk mendampingi selama proses persiapan.
Dari turunnya peringkat UB pada PIMNAS tahun ini, Rizhaf menyebutkan bahwa RKIM berencana untuk membuat lingkar riset, yang telah diadakan pada 12 September 2019 lalu. Dengan dihadiri oleh 18 lembaga riset fakultas, alumni PIMNAS, serta Lembaga Pers Mahasiswa, lingkar tersebut membahas terkait akan diadakannya program untuk mempersiapkan PIMNAS selanjutnya. Program pertama yaitu sosialisasi PKM DIKTI dari rektorat secara besar-besaran, dengan turut mengundang UB Kediri. Yang kedua adalah digalakkannya workshop PKM DIKTI untuk membangun kerja sama yang baik antar lembaga riset tiap fakultas. “Itu memantik teman-teman, mahasiswa baru terutamanya, terus juga teman-teman mahasiswa lama, tips and trick-nya seperti apa. Dan rencananya kita seperti dua tahun lalu ada namanya roadshow PIMNAS, itu kita datang bawa piala ke fakultas-fakultas, mendatangkan alumni-alumni PIMNAS yang sudah menang,” terang Rizhaf.
Selain itu, pada lingkar tersebut juga dilakukan peluncuran PKM Center yang juga merupakan salah satu upaya untuk membantu pelaksanaan kegiatan PKM. Adanya PKM Center diharapkan dapat membantu para peserta untuk mendapatkan teman sekelompok yang dibutuhkannya dari fakultas berbeda, serta memfasilitasi peserta dengan bimbingan yang diberikan oleh para alumni. “Misalnya nanti kita butuh Teknik, ya sudah nanti dari RKIM menghubungi lembaga riset di Teknik supaya dicarikan orang yang bagus gitu dari Teknik. Dan nanti juga ada pendampingan khusus alumni dari PIMNAS sebelumnya juara dan recommended,” jelas Rizhaf.
Untuk kedepannya, dengan memanfaatkan adanya PKM Center ini, Rizhaf berharap gerakan 1000 proposal yang harusnya terealisasi pada tahun ini bisa digalakkan di tahun berikutnya. “Semoga di tahun depan bisa merebut kembali juara umum, karena sekarang mulai semua lembaga riset udah digerakkan supaya bisa apply lebih banyak. Dan kita ada gerakan 1000 proposal itu langsung intruksi dari pak Rektor,” harapnya.
Terlepas dari banyaknya evaluasi yang harus dilakukan untuk memperbaiki diri dan bangkit, Kontingen UB PIMNAS ke-32 kemarin telah mengerahkan kinerja terbaiknya. “Terimakasih karna sudah berjuang semuanya, apa yang sudah kita lakukan tahun ini bisa menjadi bahan evaluasi supaya perbaikan untuk tahun depan bisa lebih maksimal lagi. Dan kita tetap optimis supaya tahun depan bisa meraih piala Adhikarta Kertawidya itu pulang ke Brawijaya,” tutup Rizhaf. (bai, dl)