
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya mengadakan acara RiTech Expo & Meeting 2015. UB RiTech berlangsung selama 21-22 Oktober 2015 di UB Sport Center dan menampilkan sekitar 60 stan dari berbagai bidang penelitian. Acara ini bertujuan untuk menggelar, memamerkan hasil riset, inovasi baru, dan pengabdian masyarakat para dosen Universitas Brawijaya, bukan hanya riset para dosen saja tetapi juga pemenang PIMNAS 2015 berhak untuk memarekan hasil karyanya. Disamping itu, ada beberapa mahasiswa yang secara personal mengajukan diri untuk mendaftar di UB RiTech. Adanya acara ini, mampu mendorong semua riset yang telah dilakukan para dosen dan mahasiwa untuk bisa dimanfaatkan oleh stackholder atau para pengguna hasil riset.
Acara ini dimeriahkan dengan kedatangan Rektor Universitas Brawijaya dan tamu VIP perusahaan swasta serta wakil pemerintah Kota Malang, dengan semangat yang membara para peserta sangat antusias memamerkan dan mempresentasikan hasil riset mereka kepada pengunjung yang datang.”Dengan acara ini,masyarakat luar akan mengetahui tingkat kemampuan dari dosen-dosen Universitas Brawijaya,sekaligus inovasi mahasiswanya yang kreatif”, ujar Dr.Ir.H.Maftuch, M.Si selaku sekretaris LPPM UB salah satu dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).
Selain acara RiTech Expo, ada pula acara lainnya yang dikemas secara bersamaan yaitu acara forum Paguyupan LPPM PTN se-jawa Timur yang diikuti sekitar 14 PTN ,kemudian ada ABG Sinergenetik. ABG Sinergenetik merupakan suatu forum Sinergi antara akademisi Businessman dan Goverment untuk memberikan penguatan terhadap hasil riset UB, forum ini akan mendiskusikan bagaimana sinergi untuk mempercepat produk penelitian, yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2015.
Dengan dilaksanakannya acara ini,membuktikan kepada masyarakat bahwa dosen Universitas Brawijaya sudah expert dibidang riset,dan produk hasil riset sudah dipakai oleh masyarakat atau dibeli oleh beberapa perusahaan.Maka sangat wajar PIMNAS 2015 dimenangkan oleh Universitas Brawijaya dilihat dari dosen yang berpendidikan maka turun kepada mahasiswanya yang menghasilkan karya yang inovatif.
(mgn)