DISPLAY – Hujan deras yang melanda Malang hari ini (18/12) menyebabkan gedung D FILKOM tergenang air hujan. Tidak hanya gedung D, hujan deras juga menyebabkan area parkir, lorong antara gedung E dan gedung B, juga lapangan merah, tergenang air hingga semata kaki. Namun parahnya, dalam kurun waktu satu minggu ini, gedung D sudah kebanjiran sebanyak 3 kali, yaitu pada Jumat (15/12), Sabtu (16/12) dan hari ini (18/12). Hal ini disebabkan oleh saluran air yang berada di tengah gedung D tidak mampu menampung air hujan. Berdasarkan keterangan dari Pratama Viadi selaku Wakil Presiden BEM FILKOM, saluran ini sebelumnya sudah pernah dibersihkan dan tidak terjadi banjir lagi setelah itu. Namun setelah sekian lama dikarenakan beberapa faktor seperti sampah dan daun yang menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir lagi. “Dulu pihak dekanat juga pernah membersihkan saluran air, namun karena sampah, daun-daun, dan lainnya jadi tersumbat lagi,” ungkapnya.
Tidak hanya mahasiswa yang berada di gedung D, petugas kebersihan pun akhirnya bergotong royong untuk mengeluarkan air yang menggenangi area gedung D FILKOM. Pratama mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk rasa cinta mahasiswa terhadap gedung D, sehingga mereka berinisiatif untuk mengeluarkan genangan air hujan dari area gedung D. Alat-alat yang digunakan untuk mengeluarkan genangan air ini beberapa berasal dari gudang, dan papan yang tidak dipakai dari beberapa ruang sekretariat gedung D. “Gotong royong ini bentuknya inisiatif teman-teman gedung D, karena nggak pengen ruang sekretariat mereka terkena air yang menggenang. Makanya kita semua berusaha untuk mengeluarkan air bersama, walaupun memakai alat-alat yang kita temukan di gudang, toilet, bahkan tempat bekas danusan dari berbagai lembaga yang penting bisa untuk menciduk,” tambahnya.
Saat ini pihak BEM telah melaporkan kejadian ini kepada pihak dekanat FILKOM. Pratama mengaku bahwa pihak BEM selalu melakukan follow up untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap hujan deras. Dari pihak UB sendiri telah menyediakan fasilitas berupa e-complaint, dimana mahasiswa dapat menyampaikan keluhan dan aspirasinya, salah satunya adalah masalah banjir ini yang dapat diakses pada https://e-complaint.ub.ac.id/. (rwp/rap)