DISPLAY – Ada sedikit perubahan pada Open House (OH) FILKOM yang dilakukan tahun 2017 ini. Selain mengenalkan lembaga-lembaga mahasiswa yang ada di lingkungan kampus, OH yang merupakan salah satu rangkaian acara PK2 Maba FILKOM tahun ini juga memperkenalkan berbagai komunitas-komunitas yang ada di FILKOM. Hal ini juga dibarengi dengan pemberian stand untuk prodi PTI dan TI yang notabene belum memiliki lembaga (himpunan).

Pada mulanya stand untuk prodi PTI dan TI ini sebenarnya tidak disediakan oleh panitia, namun ketidaktersediaan stand ini di sampaikan oleh mahasiswa PTI dan TI pada rapat DPM. “Ketika rapat itu dijalani ada laporan bahwa PTI dan TI tidak mendapatkan stand dengan alasan bahwa kami belum memiliki himpunan. Lalu anggota PTI dan TI yang masuk ke DPM mengangkat tangan dan mengatakan bahwa sebaiknya TI dan PTI juga mendapatkan stand kelembagaan di OH FILKOM,” ungkap Suryadi Setyo Putranto selaku ketua angkatan TI 2016. Hal ini lalu ditanggapi dengan baik oleh BEM dengan mengadakan musyawarah dengan DPM yang kemudian dilanjutkan dengan audensi bersama prodi PTI dan TI.

Permintaan akan disediakannya stand pada saat OH ini bertujuan agar mahasiswa baru dari kedua prodi tersebut tidak merasa diasingkan. “Saya cuma ingin maba-mabanya nggak merasa tersendirikan ketika jurusan dan program studi lain ada, seperti SI, TIF, TEKKOM ada, maba TI dan PTI tidak menjadi merasa asing seperti mereka di anak tirikan,” ungkap Suryadi. Hal senada juga di sampaikan oleh Ali Akbar sebagai ketua angkatan PTI 2016, “PTI dan TI kan pasti akan buat himpunan, setidaknya pas OH tidak ada kesenjangan lah, kan yang ada di OH itu wajah-wajah FILKOM, nah PTI dan TI kan termasuk wajah-wajah FILKOM,” ungkap Ali.

“PTI dan TI belum ada suatu struktural resmi makanya belum bisa kita include kan,” ungkap presiden BEM FILKOM, Iqbal Caraka Altino, terkait tidak adanya rencana pemberian stand di awal untuk prodi PTI dan TI. “Tetapi saya rasa kasihan juga temen-temen PTI dan TI. Karena semua prodi punya perwakilan,” imbuhnya.

Adanya stand tersendiri untuk prodi PTI dan TI ini pada akhirnya membantu proses berjalannya OH. Salah satu fungsi BEM FILKOM adalah untuk mengayomi prodi yang belum memiliki himpunan yang berarti perlu untuk menjelaskan tentang prodi PTI dan TI. “Kita sebenernya mengakomodasi keinginan PTI dan TI itu ingin menyelenggarakan sendiri sehingga tidak timbul perspektif kenapa sih kok belum punya himpunan. Ketika stand BEM digunakan untuk menjelaskan kenapa kok belum ada himpunan, itu saya rasa terlalu besar (lama pembahasannya, red) gitu. Di kala kita harus menjelaskan tupoksi dan proker BEM sendiri, kita (juga, red) harus menjelaskan PTI TI sendiri. Makanya saya rasa dengan waktu yang 2 menit kemarin tiap perpindahan cluster itu tidak memungkinkan untuk menjelaskannya. Makanya mungkin dari temen-temen PTI TI mau membicarakannya sendiri itu juga membantu tupoksi,” ungkap Caraka.

Berbeda dengan stand lembaga dan komunitas yang diisi oleh anggota-anggota atau BPH (Badan Pengurus Harian), prodi TI harus memilih siapa-siapa saja yang bisa mengisi stand mereka. “Saya sebagai ketua angkatan di sini memiliki kewenangan untuk memilih siapa-siapa saja yang berada di stand KWU dan kelembagaan itu,” ungkap Suryadi. Hal yang sama juga dilakukan oleh prodi PTI dimana yang mengisi stand bisa dengan sukarela, “Yang ngisi itu bebas, yang minat aja, kalo ga ada ya terpaksa ditunjuk,” ucap Ali. (fr)

Sumber foto : dokumen pribadi