
DISPLAY – Sejak pembukaan Olimpiade Brawijaya (OB) 2018 yang berlangsung seminggu lalu, atlet-atlet FILKOM telah menorehkan prestasi mereka dalam berbagai kompetisi di dalamnya. Hingga Sabtu (3/10) FILKOM sudah mengantongi empat medali kejuaraan, dua medali perak, dan dua medali perunggu. Perolehan medali berasal dari dua cabang olahraga, yakni cabang atletik dan panahan yang berlangsung pada 30 hingga 31 Oktober lalu. Prestasi ini menempatkan FILKOM pada posisi 12 dalam klasemen sementara OB tahun ini.
Dalam empat kategori yang dilombakan dalam cabang olahraga panahan, FILKOM berhasil memperoleh tiga medali untuk dibawa pulang. Diantaranya yaitu satu medali perak untuk kategori beregu 10 meter putri, satu medali perunggu untuk kategori tunggal 10 meter putri, dan satu medali perunggu untuk kategori tunggal 10 meter putra. Sementara untuk kategori beregu 10 meter putra masih belum berkesempatan memperoleh medali tahun ini.
Peraih medali perunggu cabang olahraga panahan tunggal putra dari FILKOM, Iwang Laga Sukma menceritakan adanya kejadian menarik pada saat perebutan semi final melawan perwakilan dari FPIK. Dalam berlangsungnya pertandingan, kedua pihak memperoleh skor imbang selama dua rambahan berturut-turut. “Skor yang imbang itu jarang di panahan. Soalnya kemungkinannya untuk dapat imbang itu, bahkan dua kali itu kecil,” ujar Iwang.
Iwang juga mengungkapkan adanya kendala yang ia dapatkan ketika melakukan latihan intensif untuk OB. Seperti pembelian anak panah yang diserahkan kepada para atlet secara pribadi. “Anak panahnya itu mahal banget, satu anak panah itu 35 ribu. Terus beli itu minimal enam, atau paling nggak satu lusin,” ungkapnya. Pembelian anak panah tersebut tidak diwajibkan, jika ingin menggunakan anak panah yang disediakan oleh UKM pun diperbolehkan. Namun Iwang menyebutkan bahwa ada sanksi jika anak panah rusak ketika dipinjam. Peminjaman anak panah tersebut juga harus bergantian dengan fakultas lainnya. “Itu aku kalau pakai kadang takut-takut juga punya UKM itu agak wanti-wanti. Kalau pakai punyaku sendiri ya sudah, kalau rusak ya aku sendiri yang nanggung gitu,” terang Iwang.
Selain dari cabang olahraga panahan, FILKOM juga memperoleh satu medali perak dalam cabang atletik kategori lari 5000 meter putri. Sedangkan untuk kategori lain pada cabang atletik seperti lari 5000 meter putra, lompat jauh, lari sprint 100 meter, dan lari estafet 4×100 meter belum berkesempatan menorehkan prestasi.
Sejak 26 Oktober lalu, kontingen FILKOM juga telah mengirimkan atlet-atlet untuk cabang olahraga dan seni meliputi sepak bola, fotografi, desain poster, puisi, renang, dan voli. Namun untuk lomba renang dan puisi belum berkesempatan meraih juara. Sementara untuk tim voli putri terpaksa harus menyudahi perjuangannya setelah dikalahkan dua ronde oleh tim FPIK pada Selasa (02/11). Untuk tim voli putra sendiri masih akan terus melanjutkan perjuanganya setelah berhasil menumbangkan tim FKH dan FP dalam babak penyisihan. Di lain sisi, tim sepak bola FILKOM akan memperebutkan juara 3 setelah dihajar dengan skor akhir 0 – 4 oleh tim FEB.
Sementara dari cabang seni, masih berada dalam tahapan pengumpulan karya yaitu fotografi dan desain poster. Kedepannya OB masih akan melangsungkan berbagai cabang pertandingan lain. Diantaranya badminton, catur, karate, pencak silat, tenis meja, taekwondo, sinematografi, vokal grup, festival band, serta menyanyi dangdut dan pop yang akan segera dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh panitia OB. (nh, ozp)