
“SATU HATI SATU JIWA SATU TIIK”
Begitulah yel-yel dari supporter PTIIK yang meramaikan pertandingan basket siang tadi.
(02/10/2013). Pertandingan yang menjadi serangkaian acara Olimpiade Brawijaya tersebut berlangsung sangat meriah di GOR PERTAMINA UB. Tak mau kalah, Fakultas Hukum yang menjadi lawan main Tim Basket Putra PTIIK saat itu ikut beradu yel-yel dengan meneriakkan “HUKUM BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN”.
Pertandingan berlangsung sangat sengit. Pada babak pertama, PTIIK unggul dengan skor 14-13 dibandingkan tim basket lawan. Akan tetapi memasuki babak kedua, PTIIK harus rela ketinggalan 3 poin dengan skor 20-17 dan 30-23 pada babak ketiga. Hingga dipuncak pertandingan, PTIIK harus berbesar hati menerima kekalahan dengan skor 44-36 atas Tim Basket Fakultas Hukum.
Menanggapi kekalahan tersebut, Dedy Arif selaku Kapten Tim Basket PTIIK berkata bahwa skor yang dicapai oleh tim basket putra benar-benar di luar ekspektasi. Mengingat tim basket tersebut baru berlatih 3 kali dalam sebulan. Sedangkan pada umumnya, berlatih yang ideal adalah 6-8 kali sebelum pertandingan dilangsungkan.

Akan tetapi di tengah pertandingan, sempat terjadi insiden kecil. Dimana terjadi adu fisik dan argumen antar pemain dari pihak PTIIK dan FH. Dikarenakan insiden tersebut, Tim Basket dari Fakultas Hukum dikenakan Intentional foul, yakni diakibatkan ucapan yang kurang menyenangkan dan pelanggaran fisik dari pemain basket Fakultas Hukum. Karena hal tersebut, PTIIK diperbolehkan melakukan free throw sebanyak
4 kali, dan Fakultas Hukum hanya diperbolehkan melakukannya sebanyak 2 kali.
“Berapapun skor yang diperoleh oleh pemain PTIIK, mereka sudah bermain sangat bagus. Terlebih supporter dari PTIIK sudah mendukung sepenuh hati tim basket fakultas mereka” ujar dedy. (nh)