Perjalanan mahasiswa untuk sukses memang tidak mudah, masalah mulai datang baik dari akademik maupun non akademik. Menyikapi hal ini, Fakuktas Ilmu Komputer (FILKOM) menyediakan layanan Bimbingan Konseling dan Penempatan Kerja Alumni (BKPK). Terdapat dua layanan yang disediakan oleh BKPK, yaitu layanan bimbingan konseling dan layanan penempatan kerja alumni. Layanan bimbingan konseling adalah layanan yang memiliki bertujuan untuk menyelamatkan kondisi mahasiswa yang memiliki permasalahan di kesehariannya. Sedangkan layanan penempatan kerja alumni adalah layanan pelatihan yang disiapkan untuk mahasiswa yang berkonsultasi agar siap terjun di dunia kerja, seperti mempersiapkan skill, pengetahuan dasar tentang bagaimana memasuki dunia kerja, attitude, dan lainnya.
Terlepas dari itu FILKOM merupakan fakultas yang berbau teknologi, namun perlu diketahui bahwa FILKOM adalah satu-satunya fakultas yang memiliki layanan konseling di Universitas Brawijaya. “Kita itu care dengan keadaan mahasiswanya,” kata Wiwin Lukitohadi, SH, Psi. konselor BKPK FILKOM.
Ruangan yang terletak di gedung B ini, ramai dikunjungi setiap harinya. Tak hanya mahasiswa, dosen dan orang tua mahasiswa pun kerap datang. “Karena ini menyangkut mahasiswa, jadi orang tuanya juga ingin tahu bagaimana prestasi akademik anaknya disini, kadang-kadang bisa menyerempet ke konsultasi perkawinan juga,” ujar Wiwin sambil tertawa. “Kalau dosen suka kesini itu karena dosen kan memang yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa, seringnya seperti mahasiswa yang jarang masuk kuliah, dia minta penanganannya. Kalau tentang masalah pribadi, satu atau dua dosen,” tambah Prasetyo Iskandar, S.T konselor lain di BKPK FILKOM.
Permasalahan umum yang terjadi di kalangan mahasiswa yaitu perekonomian keluarga, kuliah yang tidak sesuai dengan cita-cita dan kecemasan akan drop out (DO). Namun dengan beragamnya mahasiswa yang berkonsultasi, Wiwin dan Pras senang karena dapat membantu. “Sekali cerita kesini, akhirnya ketagihan. Tapi kita malah seneng karena dia sudah percaya sama kita, dan kita bisa masukkan pesan-pesan positif terus perkembangan prestasinya jadi terkontrol dan menuju perbaikan,” terang Wiwin.
Untuk masalah prosedur konseling, Wiwin dan Pras memberikan kenyamanan penuh bagi siapa pun yang ingin berkonsultasi. Mereka membebaskan kapanpun mahasiswa memiliki masalah atau ada yang ingin ditanyakan, bisa langsung datang ke ruangannya. “Terkadang sampai ada yang nunggu sambil bawa makanan di dalam, gak apa-apa biar mereka betah, nyaman,” papar Wiwin.
Wiwin dan Pras sangat berharap mahasiswa lebih terbuka kepada mereka, terhadap permasalahan yang dihadapi, karena ada kalanya sebuah permasalahan perlu dikeluarkan dan butuh tempat curhat yang tepat agar dapat diberi jalan keluar yang baik. “Iya kalau dia ketemu teman yang pas, bisa memberikan solusi yang bagus itu gak apa-apa. Takutnya, kalau ketemu yang kurang pas memberi solusi. Contohnya ada yang curhat, tapi temannya malah ngajak main game saja. Itu memang melupakan tapi hanya saat itu tok, malah itu tidak ketemu solusinya,” kata Pras khawatir. “Silahkan mampir kesini di jam kerja pasti kita akan layani, jangan sampai mereka itu gagal. Kalau jaman sekarang bilangnya baper, gak move on, kalo bahasa jawanya kecentok. Itu banyak sekali terjadi awalnya memang masalah sepele tapi ketika didiemin, lama-lama jadi bom dan akhirnya dia mutung,” jelas Wiwin. (nli)