Pada hari Rabu (2/9) yang lalu, BEM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mengadakan Safari Pers ke beberapa lokasi pers yang ada di Surabaya. Safari Pers ini sendiri bertujuan untuk mengenal pers secara langsung dari para professional di bidang tersebut. Acara yang sudah menjadi kegiatan rutin BEM FK UB setiap tahunnya ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dari FK saja, tapi banyak juga mahasiswa dari fakultas lain yang ikut berpartisipasi. Beberapa diantaranya seperti Maria Yulianti & Andhika Eka Putra, perwakilan dari LPM DISPLAY FILKOM. Ada tiga lokasi yang akan dikunjungi dalam Safari Pers tahun ini, yaitu Harian Pagi Surya, JTV dan Jawa Pos. Untuk lebih detilnya, yuk simak liputan DISPLAY selama Safari Pers ini.

IMG_0049Harian Pagi Surya (HPS) yang berada di Jalan Rungkut Industri III No 8 dan 70 Surabaya menjadi lokasi pertama yang dikunjungi dalam Safari Pers ini. Kunjungan pertama ini dibuka dengan penjelasan mengenai sejarah berdirinya HPS, tepatnya pada tanggal 10 November 1989. Setelah penjelasan itu, para mahasiswa kemudian diperkenalkan dengan mekanisme pengambilan berita yang baik disertai tips-tips agar mereka selalu mendapatkan berita terbaru. Bukan hanya itu saja, HPS juga menjelaskan bagaimana proses produksi surat kabar yang mereka buat. Penjelasan ini juga dibarengi dengan kunjungan langsung para mahasiswa ke tempat produksi HPS. Disini mahasiswa bisa melihat bagaimana proses percetakan, pewarnaan, kertas-kertas yang dipakai dan mesin-mesin apa saja yang digunakan oleh HPS. Sungguh kesempatan yang langka sekali.

Setelah HPS, Jawapos TV (JTV) menjadi lokasi selanjutnya yang dikunjungi mahasiswa. JTV adalah salah satu TV Lokal milik Jawa Timur yang berada di Surabaya. Pada kunjungan kali ini, banyak ilmu mengenai perfilman yang kami dapatkan. Mulai dari bagaimana pengambilan video saat on air, cara penggunaan kamera, dan tidak lupa penjelasan mengenai program-program yang dimiliki oleh JTV. JTV sendiri memiliki ciri khas yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya dimana mereka membuat penyampaian beberapa program menggunakan bahasa daerah. ”Ini dikarenakan JTV ingin melestarikan budaya lokal dengan menerapkan bahasa asli kota Surabaya di program andalannya. Selain itu segmentasi pemirsa JTV adalah umur 30 tahun keatas, namun tidak menutup kemungkinan pemirsa dibawah umur 30 juga dapat menikmati program-program yang disajikan oleh JTV” ungkap salah satu pegawai JTV.

Jawa Pos menjadi lokasi pers terakhir yang didatangi dalam Safari Pers ini. Pada saat berada di kantor Jawa Pos, kami disuguhkan dengan penampilan video tentang perjalanan karier Jawa Pos dari awal hingga saat ini. Tidak jauh berbeda pada saat di HPS dan JTV, di kantor Jawa Pos kami juga dijelaskan bagaimana cara membuat dan mengolah sebuah berita agar bisa menarik semua orang untuk membacanya. “Kebutuhan informasi konsumen sangat diperhatikan sekali untuk menarik minat pembaca,terbukti adanya evaluasi / survey dari pihak Jawa Pos kepada pembaca” jelas Nana, salah satu Redaktur di koran Nasional tersebut. Tidak hanya itu, Jawa Pos sendiri juga turut berkontribusi banyak dalam berbagai acara, baik olahraga, lingkungan maupun amal.

Jawa Pos mempunyai slogan “Selalu ada yang baru”. Slogan inilah yang ditIMG_0138erapkan dalam produk-produk buatan Jawa Pos yang membuat pembaca tidak jenuh ketika membaca produk mereka. Proses pembuatannya sendiri berada di gedung Graha Pena Lantai 4 yang merupakan dapur dari pembuatan berita.

Diskusi yang kami lakukan dengan Nana selaku Redaktur Jawa Pos, membuat para peserta Safari Pers 2015 antusias memberi pertanyaan. Salah satunya adalah pertanyaan tentang bagaimana membuat sebuah headline. Dengan lugas Redaktur Jawa Pos tersebut menjawab, ”Untuk membuat sebuah headline harus mengetahui unsur dalam berita tersebut, salah satunya adalah magnitute, memberi efek yang besar kepada masyarakat dan pendekatan secara emosional atau pemikiran”.

1Acara Safari Pers 2015 kemudian ditutup dengan kunjungan ke Suroboyo Carnival Night Market. Tempat ini bukanlah tempat pers melainkan tempat wisata yang baru saja dibuka di daerah Surabaya dan menjadi salah satu destinasi yang tak ingin lupa dikunjungi oleh teman-teman pers. Di tempat wisata ini, banyak sekali permainan yang disuguhkan sebagai sarana refreshing bagi kami. Setidaknya ada lebih dari 30 wahana yang bisa dinikmati, mulai dari Galeri Suroboyo, Bledek Coaster, Beskop 360, Lampion KBS, Family Fun House dan masih banyak lagi.

Yang membuat Suroboyo Carnival Night Market menarik adalah permainan yang disuguhkan cocok untuk segala usia, dari anak kecil sampai dewasa semuanya ada disini. Selain wahana permainan, ada juga Market sebagai tempat belanja oleh-oleh khas Surabaya dan Food Court agar kalian tidak takut kelaparan.

(aep)