Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya) tahun akademik 2024/2025 resmi digelar pada hari Senin (12/08/2024). Acara ini dilaksanakan secara hibrida hingga hari Rabu (14/08/2024). RAJA Brawijaya tahun ini mengangkat tema “Membangun Karakter Mulia dan Inovasi Hijau menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara upacara pembukaan RAJA Brawijaya dihadiri sebanyak 14.821 mahasiswa baru secara luring. Pembukaan diawali dengan penampilan dari UKM UNITANTRI, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari jajaran rektorat, dekan, dan juga panitia RAJA Brawijaya 2024. Namun ada yang berbeda dengan RAJA Brawijaya tahun ini. Para mahasiswa baru membawa bendera Indonesia dan Palestina pada saat acara pembukaan RAJA Brawijaya.
Menurut keterangan dari Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2024, M. Zaky Ibrahim, RAJA Brawijaya tahun ini juga menampilkan selebrasi perdamaian dunia dengan tema “Brawijaya Stand for Peace and Humanity” yang menyoroti isu kebebasan di Palestina.
“Diusungnya tema ini, diharapkan bisa memantik dan memperdalam kesadaran mahasiswa baru terhadap isu perdamaian dan permasalahan internasional, genosida Israel atas Palestina. Dengan tegas, UB memosisikan diri di jalur kedamaian”, tambah Zaky dalam sesi wawancara dengan LPM DISPLAY.
Liya Agustita selaku Koordinator Humas RAJA Brawijaya 2024 memberi keterangan bahwa salah satu dampak yang diharapkan terkait adanya selebrasi perdamaian pada upacara pembukaan RAJA Brawijaya adalah menjadi salah satu kampus pelopor yang menyuarakan perdamaian di Palestina.
“Kami harap, kampus lain juga bisa memulai kampanye perdamaian di kampusnya masing-masing,” tambahnya pada sesi wawancara.
RAJA Brawijaya 2024 tidak hanya menjadi ajang orientasi bagi mahasiswa baru, namun juga menjadi langkah nyata Universitas Brawijaya dalam mendukung isu-isu global seperti perdamaian dunia. Dengan adanya selebrasi perdamaian dunia pada pembukaan RAJA Brawijaya 2024, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain untuk lebih aktif dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan.
(SM)