DISPLAY – Pada hari Selasa (26/1) kemarin merupakan puncak dari Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (PEMILWA FILKOM) 2020. Mekanisme pemilihan yang digunakan sama seperti tahun sebelumnya yaitu menggunakan sistem voting. Namun, pada PEMILWA 2020 ini, voting dilakukan secara dalam jaringan (daring) dikarenakan kondisi pandemi COVID-19. Dalam penyelenggaraannya, panitia pelaksana PEMILWA telah menyiapkan sebuah halaman web untuk melakukan pemungutan suara elektronik (e-voting) tersebut.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada PEMILWA kali ini, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FILKOM akhirnya memiliki dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden (Badan Eksekutif Mahasiswa) BEM dan sembilan calon anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang mewakili lima program studi yang ada di FILKOM.
Pada malam harinya (26/1), perhitungan suara dilakukan dan disiarkan secara live di akun Instagram resmi PEMILWA FILKOM 2020. Hasil dari penghitungan suara calon Presiden dan Wakil Presiden FILKOM dimenangkan oleh pasangan calon nomor 2, Fadhil Arif Muhammad dan Tiara Sri Mulati dengan perolehan 53.63% (591) suara, sedangkan pasangan calon 1, Muhamad Guntur Dermawan Amin dan Rahadian Fitra Syakura mendapatkan 32.21% (355) suara, dan suara abstain sebanyak 14.15% (156) suara.
Dengan demikian, Fadhil dan Tiara berhasil terpilih untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden BEM periode selanjutnya. “Mungkin tentunya kita juga kaget sih ya, pertama nggak nyangka juga, Alhamdulillahnya dapat diamanahin juga oleh teman-teman dari KBM FILKOM sendiri untuk meneruskan tombak perjuangan juga dari organisasi BEM FILKOM,” ucap Fadhil dalam wawancara melalui meeting online. Alasan mengapa dia tidak menyangka akan terpilih ialah juga karena terdapat dua pasangan calon yang maju pada tahun ini, dimana selama tiga tahun kemarin selalu hanya ada satu pasangan calon. ”Karena pada tahun ini mungkin tahun yang cukup spesial juga buat pemilihan mahasiswa di FILKOM sendiri, dimana ada dua pasangan calon yang mengajukan diri untuk berpartisipasi di PEMILWA FILKOM,” ujarnya. Namun Fadhil menyadari bahwa kemenangan kontestasi PEMILWA FILKOM yang diraihnya juga merupakan tanggung jawab yang harus diembannya. “Ada rasa sesuatu sendiri dimana ini bukan peran yang bisa diabaikan atau disemena-mena gitu yang udah diamanahkan ke kita”, tambahnya.
Adapun untuk apa yang ingin diraih BEM FILKOM kedepannya, Fadhil ingin fokus kepada minat KBM FILKOM dan hubungan baik antar lembaga yang ada. “Kita fokuskan terkait minat terlebih dahulu dari KBMFILKOM itu sendiri dan juga hubungan yang baik, hubungan yang baik antar BEM FILKOM atau lembaga yang lainnya, dengan mahasiswa, dengan dekanat dan lain-lain, karena apa ya, di kondisi seperti ini komunikasi adalah kunci,” ungkapnya. Sedangkan mengenai pandemi yang masih berlangsung saat ini, Fadhil menjelaskan bahwa hal yang diperlukan untuk menghadapi kondisi tersebut ialah membuat lingkungan yang nyaman. “Untuk lingkungannya, kami bentuk akan kami buat senyaman mungkin untuk segi internal maupun eksternal juga, dari BEM FILKOM itu sendiri, karena kondisi yang spesial ini, itu perlu digaris bawahi lagi, sekali lagi adalah komunikasi yang dibentuk akan menentukan apakah internal yang dibentuk nanti akan nyaman atau tidak di dalam BEM FILKOM ini sendiri.”
Dalam menjalankan tugasnya nanti, Fadhil juga berharap adanya dukungan dari KBM FILKOM. “Dukungan yang ada di sini nggak semerta-merta hanya satu sudut pandang, akan tetapi dukungan yang kami maksud juga termasuk kritikan, masukan, serta saran untuk kami berdua,” ucap mahasiswa Program Studi Teknik Informatika angkatan 2018 itu.
Satu Calon Anggota DPM Alami Kurang Suara
Pada hasil penghitungan suara anggota DPM FILKOM, suara terbanyak berhasil diperoleh oleh Raihan Athallah Aditya 23.77% (261) suara, kemudian disusul oleh suara abstain sebanyak 14.57% (160) suara, Vera Nur Fadila 10.56% (116) suara, Stephen Polim 9.65% (106) suara, Novriani Dewi Anwar 8.20% (90) suara, Kelvin Hendra Wijaya 7.83% (86) suara, Riko Wahyu Agung Prasetyo 7.83% (86) suara, Eurico Krisna Wijaya 7.29% (80) suara, Andi Aderian Arhadianto 7.01% (77) suara, dan Ananda Dharma Wijaya 3.28% (36) suara.
Dengan hasil tersebut, didapati adanya salah satu calon anggota DPM yang mendapatkan suara kurang dari 50 orang. Sesuai dengan Undang-Undang PEMILWA Pasal 34 Ayat 1 poin d, maka keputusan dikembalikan kepada KBM FILKOM melalui sidang istimewa MKBMFILKOM untuk ditetapkan sebagai calon anggota DPM FILKOM terpilih. Pada keesokan harinya (27/1), diselenggarakan sidang istimewa untuk membahas hal tersebut. Pada sidang tersebut, terjadi diskusi yang cukup panjang. Raihan Athallah Aditya yang juga merupakan salah satu kandidat terpilih DPM FILKOM 2021/2022 mengajukan lobbying karena merasa sidang mengalami deadlock. “Saya rasa ini deadlock, saya mengajukan lobbying”, ucapnya. Order tersebut lalu disetujui oleh KBM FILKOM. Setelah melakukan lobbying selama 2×10 menit, akhirnya KBMFILKOM mengangkat Ananda Dharma Wijaya menjadi anggota DPM periode 2021/2022. Dengan demikian, jumlah anggota DPM telah memenuhi kapasitas yaitu sembilan orang. (mad,day)