Terhitung sejak Sabtu 30 Mei 2015 hingga berita ini diturunkan (Senin, 1 Juni 2015), FILKOM mengalami kekeringan. Hal ini disebabkan oleh terbakarnya pompa air yang terletak pada tower di samping gedung Kebidanan. Pompa air yang berfungsi sejak tahun 2006 inilah yang berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air di seluruh area FILKOM dan Polinema. Alhasil, seluruh civitas akademik FILKOM kesulitan ketika akan menunaikan sholat maupun pergi ke kamar mandi. “Luar biasa, tadi saya wudhu di keran dekat parkiran Kedokteran Gigi. Maunya sih sholat di FK, ternyata masjidnya diratakan,” ujar Mhd. Abizar Fahri mahasiswa Sistem Komputer 2011. Pihak cleaning servis juga mengaku kesulitan untuk mencari air, toilet yang ada di gedung D tidak difungsikan mulai Sabtu, 30 Mei 2015.

DSPL_6073Kasubag Umum dan Perlengkapan FILKOM Njomo, S.AB mengatakan bahwa pompa air di tower samping gedung Kebidanan ini terbakar pada Jum’at malam. “Jum’at malam pompa air ini terbakar karena aus, tapi ini langsung kita tangani. Barusan beli pompa air baru, tadi sudah dicoba untuk diservis tapi nggak bisa umurnya sudah tua mulai tahun 2006,” ujarnya ketika ditemui DISPLAY di tower samping gedung Kebidanan. Beliau bersama dengan tiga orang dari pihak Polinema sedang melakukan instalasi pompa air baru ketika ditemui DISPLAY pada Senin siang. “Kalau nggak gitu nanti bunga kita mati semua terus yang di mushola kasihan, kan air itu yang paling vital,” imbuhnya.

Pembelian pompa air baru ini ditanggung oleh kedua belah pihak baik FILKOM maupun Polinema. “Secara umum sudah menjadi tanggung jawab Brawijaya, tapi kan kita masih punya toleransi kita bantu perbaikan-perbaikan seperti ini. Teknik Mesin juga masih di sini,” ujar Setiaji teknisi Polinema. “Yang tahu utama kan pihak sini (Polinema), nanti kalau sudah pindah semua baru kita (FILKOM). Itungannya kan kita masih nunut,” tambah Pak Njomo.

Setelah proses instalasi pompa baru selesai, diperkirakan besok Selasa, 2 Mei 2015 suplai air di Fakultas kita bisa kembali seperti semula. Pompa air yang dipasang tidak bisa langsung menyuplai air, harus mengisi tandon yang ada di tower samping gedung Kebidanan. “Mungkin hari ini pompa hidup bisa, tapi untuk DSPL_6063disuplaikan besok. Karena kan harus mengisi atas, tandon atas keadaannya kosong. Kosong itu ngisinya 4 jam, dari jam tiga, empat, lima, enam, tujuh jadi nggak mungkin kalau langsung hidup langsung dinyalakan,” ungkap Setiaji. Beliau tidak mau mengambil resiko pompa akan terbakar kembali jika dipaksakan langsung digunakan. “Nanti terbakar lagi malahan,” imbuhnya.

Kasubag Umum dan Perlengkapan FILKOM Njomo, S.AB menyarankan mahasiswa yang mau wudhu atau ke kamar mandi, untuk bisa menggunakan kamar mandi dosen di Lantai 1 gedung A. “Kalau mau wudhu di gedung A ada air, di lantai 1 masih bisa soalnya ngambil air dari proyek. Kalau lantai 2 nggak bisa, nggak bisa naik airnya. Nggak papa dipake aja mau gimana lagi kan keadaan darurat,” ujar Pak Njomo agar mahasiswa tidak sungkan menggunakan kamar mandi dosen selama air mati.

(krb, fd)