Menghadapi PIMNAS 2017 UB menyelenggarakan sosialisasi PKM 5 bidang pada hari Jumat (23/9) lalu di Gedung Widyaloka. Antusiasme mahasiswa terlihat dari hampir penuhnya seluruh tempat duduk di ruangan. Acara yang dimulai pukul 08.40 WIB ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS.

Dalam pembukaannya beliau mengharapkan partisipasi aktif mahasiswa dalam mengikuti PKM yang akan dimulai pada bulan Oktober 2016 nanti. “Bapak Rektor sudah mencanangkan pada saat kita juara umum yang kelima kalinya kemarin, 2017 harus juara umum lagi. Nah untuk ke sana kita harus menyiapkan adik-adik, salah satunya adalah sosialisasi oleh Prof. Sundani yang berkaitan dengan PKM 5 bidang dan soshum, sosial humaniora,” harapnya.

Arif mengharapkan dalam pembuatan proposal PKM ini mahasiswa lebih mempersiapkan supaya proposal tidak tertumpuk di akhir. Beliau juga menegaskan supaya mahasiswa melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. “Jika adik-adik sudah menemukan topik yang pas, itu berarti konsultasi dengan dosen pembimbing harus kontinu. Jangan sampai ke pembimbing di akhir-akhir proposal, injury time, diminta tanda tangan saja. Jadi peran pembimbing itu untuk konsultasi dan menajamkan materi yang diajukan,” tambahnya.

Pada sosialisasi ini UB menghadirkan pemateri dari juri nasional, yaitu Prof. Dr. Sundani Nurono Soewandhi. Beliau menyatakan bahwa tujuan utama PKM pada hakikatnya adalah membentuk generasi bangsa yang baru, taat peraturan dan ketentuan disamping memiliki kreativitas yang tinggi. “Karena kita tahu sendiri bahwa pemerintah sekarang ini banyak sekali diatur oleh manusia-manusia yang tidak memahami peraturan atau memahami peraturan, tapi dilanggar. Jadi pelaksana PKM apalagi sampai PIMNAS ini adalah generasi muda yang insya Allah jauh lebih baik dan lebih berguna bagi bangsa ini di masa yang akan mendatang,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, profesor asal ITB tersebut berbagi materi mengenai kreativitas. “PKM sendiri lebih menekankan pada unsur kreativitas. Kreativitas tidak muncul hanya dengan perasaan saja. Tetapi juga pikiran yang menunjukkan seberapa banyak pengetahuan yang kita kuasai,” ungkap Sundani. Untuk menjadi kreatif, Sundani mengajak para mahasiswa untuk lebih meningkatkan rasa ingin tahu. Membangun rasa ingin tahu tidak hanya dari apa yang sudah dipelajari tetapi juga dari keseharian kita sendiri.

Tak lupa, Sundani juga berbagi tips dan trik pembuatan proposal PKM 5 bidang khususnya untuk penyeleksian tahap kedua. “Pada seleksi tahap dua baru berbicara mutu. Level tantangannya ini yang akan saya cari. Walaupun tidak tertera di dalam proposal, saya akan mencoba mencari dimana itu, siapa yang menantang. Kemudian solusi ini menyelesaikan tantangan itu nggak, itu nanti dari metodenya bisa terlihat. Dan kemudian unik,” paparnya.

Selain itu Sundani mengkritik masih minimnya jumlah proposal PKM bidang soshum dan PKM-T. Beliau mencontohkan banyak sekali masalah di sekitar kita yang dapat diangkat menjadi topik dalam PKM.

“PKL misalnya. Kita melihat banyak PKL yang dirobohkan, dibersihkan. Temen-temen dari hukum coba berbicara dengan Pemda, mengajukan aturan-aturan dimana PKL tersebut bisa diletakkan di satu wilayah tertentu dengan hak guna pakai atau hak guna usaha. Semua ini digerakkan oleh manusianya. Lha yang belajar tentang interaksi manusia itu kan hanya anak sosial. Yang ngerti hukum ya mahasiswa hukum,“ terangnya dalam memberikan contoh.

“Kalau dia profit, maka persoalannya menjadi persoalan perguruan tinggi yang harus disampaikan melalui PKM-T. Jadi PKM-T itu bukan teknologi, bukan industri mitranya. Tidak selalu begitu. Mitra harus dari orang yang profit. Bisa petani, peternak, pedagang kaki lima, toko, warung. Tantangannya adalah seberapa banyak, seberapa intens kita mau berinteraksi dengan masyarakat di luar kampus,” imbuhnya.

Terkait dengan penyelenggaraan sosialisasi PKM 5 bidang, Azimah Nurin Nafilah (FKG 14) berpendapat bahwa sosialisasi PKM ini sangat bermanfaat. “Tiap materi yang diberikan selalu update dari tahun ke tahun. Dan setiap PKM itu memiliki kunci-kunci tersendiri. Nah dari situ bisa juga membuka wawasan buat mahasiswa yang lain,” ungkapnya ketika ditemui DISPLAY.

Di samping itu Azimah berharap untuk tahun depan materi dan pemateri sosialisasi semakin banyak. “Jadi reviewer-nya tidak cuma satu. Mungkin bisa dua atau tiga. Jadi kita bisa dapat lebih banyak,” harapnya. (atl)