DISPLAY – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Kemenristekdikti dikabarkan akan dibuka pada bulan November tahun ini. Kabar tersebut juga diutarakan oleh Rabindra Cahya Putra atau yang biasa disapa Abi selaku Staf Kemahasiswaan Universitas Brawijaya. Abi mengungkapkan bahwa kabar tersebut dinyatakan masih selentingan dari pihak Dikti sehingga belum dapat diumumkan sebagai informasi resmi. “Walaupun dari orang Diktinya sendiri ya karena sifatnya hanya selentingan dan informasi dari mulut ke mulut kita tetap tidak berani publish, tapi informasi dari mereka awal November ini baru nanti ada pembukaan yang PKM Dikti untuk 2019-nya gitu,” ungkap Abi. Pihak rektorat sendiri telah menyebarkan timeline seleksi proposal PKM internal Universitas Brawijaya yang akan berlangsung dari tanggal 15 hingga 20 November 2018.
Mengikuti peraturan tahun lalu, tahun ini tahap seleksi internal oleh reviewier yang merupakan dosen-dosen UB direncanakan akan tetap dilakukan. Seleksi internal ini dilakukan karena tahun lalu Universitas Brawijaya termasuk dalam Cluster 1, dimana dijelaskan pada peraturan baru jika kuota untuk mengikuti PKM adalah sebanyak 700 kelompok. Walaupun belum ada pengumuman untuk peraturan tahun ini, Abi menjelaskan seleksi internal akan tetap dilaksanakan sebagai antisipasi apabila peraturan tersebut kembali diberlakukan. Namun apabila peraturan tersebut pada akhirnya ditiadakan, Abi menyampaikan bahwa akan ada pembebasan dari seleksi internal. “Satu-satunya alasan kenapa kita melaksanakan seleksi internal adalah karena kita dibatasi, UB dikasih pembatasan. Kalo misal nggak ada pembatasan ya berarti harapan kami semua anak ikut,” tuturnya.
Kabar telah dibukanya seleksi proposal PKM Dikti 2019 juga telah diketahui oleh Edy Santoso selaku Wakil Dekan III FILKOM. Ia menyampaikan agar dalam pelaksanaan PKM di FILKOM untuk lebih fokus pada persiapan proposal, hal ini dikarenakan belum adanya informasi terkait kuota pengajuan proposal untuk tahun ini. Ketika ditanya mengenai kewajiban dari dosen dalam pengerjaan PKM untuk mahasiswa, Edy menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan dari masing-masing dosen. “Kalau biasa nulis itu mengerjakan skripsi akhirnya dalam tanda petik itu lebih mudah. Bahkan juara PIMNAS nanti kan bebas PKL (untuk mahasiswa FILKOM), nilai A,” ungkap Edy.
Dengan akan berlangsungnya PKM Dikti tahun 2019, Abi berharap kepada mahasiswa UB untuk meningkatkan antusiasme dalam melaksanakan PKM. Hal ini menurutnya perlu ditingkatkan karena pada tahun lalu tidak sedikit ide PKM yang kandas karena kurangnya antusiasme dan kekompakan antaranggota kelompok dalam melaksanakan ide PKMnya. “Harapan kita lebih kepada SDMnya sendiri yaitu anak-anaknya sendiri yang membuat PKM. Karena, percuma kalau proposalnya bagus, penelitiannya, ide-idenya bagus tapi kalau anak-anaknya gregetnya kurang,” jelas Abi. Untuk FILKOM sendiri, Edy juga berharap agar mahasiswa lebih bersemangat untuk mengikuti ajang-ajang perlombaan seperti halnya PKM Dikti ini. “Harapannya nanti kedepan giliran FILKOM yang sering juara, ya itu harapannya terutama KC, teknologi itu kita potensi besar selama ini, yang KC itu yang dominasi masih FTP,” jelasnya. (nnr, fi3)
Sumber gambar: K-RISMA FILKOM UB