DISPLAY – Ajang kompetisi olahraga tahunan antar fakultas se-UB, Olimpiade Brawijaya akan segera dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan kedepan. Meskipun tanggal penyelenggaraannya belum diumumkan secara resmi, official account dari Olimpiade Brawijaya (OB) tengah gencarnya memposting konten-konten tentang acara tersebut. FILKOM pun telah melakukan persiapan untuk OB melalui kontingen FILKOM yang berada dalam naungan BIOS (Badan Internal Olahraga dan Seni) FILKOM.
Beberapa pekan yang lalu, official account OB juga telah memposting logo kontingen dari masing-masing fakultas, namun pemandangan yang tidak berbeda terlihat dari logo kontingen FILKOM. Di mana logo yang digunakan sama persis dengan logo kontingen FILKOM tahun sebelumnya, yaitu harimau berwarna putih. Bahkan di bawah logo macan putih tersebut masih tertulis tahun 2017. Menanggapi hal ini, Akhmad Rohim atau yang biasa disapa Ochim selaku Sekjen Keatlitan BIOS memberikan klarifikasi. “Logo sudah ada sejak kemarin bahkan sudah dikirim, yang bikin rame itu ada tulisan 2017nya itu. Menurut saya tidak bisa saling menyalahkan. Kalau saling menyalahkan buat apa gitu. Kita inti (BIOS) juga lama memilih kapel wakapel, bukannya kita nggak bisa tapi kita memilih orang yang kemungkinan cocok. Pihak BEM minta logo karena kapel baru terbentuk, jadi waktu mepet untuk pengumpulan akhirnya logo kemaren langsung dikumpulkan sama kapelnya. Jadi itu kurang edit sedikit,” ungkapnya.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, prestasi FILKOM dalam OB terus menerus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kurangnya resource atlet atau talent yang tersedia (baca artikel Kurang Sumber Daya, Kontingen Filkom Tidak Capai Target). Untuk mengantisipasi hal tersebut agar tidak terulang, pada pencarian atlet atau talent untuk OB tahun ini sudah dilakukan oleh BIOS sejak sebelum kontingen FILKOM terbentuk. Ochim mengungkapkan bahwa staf magang BIOS telah melakukan pendataan minat olahraga maupun seni dari angkatan 2017 sesuai dengan cabang lomba OB tahun lalu. “Langsung datang ke setiap kelas untuk pencarian atletnya, yang didata sesuai dengan cabor (cabang olahraga) OB yang tahun lalu, soalnya waktu itu OB yang sekarang belum terbentuk,” tutur Ochim.
Selanjutnya setelah pengumpulan data tersebut, Ochim kembali menerangkan untuk pengeksekusiannya akan diserahkan ke masing-masing divisi yang ada di BIOS. Sementara untuk minat olahraga maupun seni yang tidak ada divisinya di BIOS, ia menyebutkan cabang tersebut akan dinaungi oleh komunitas. “Ada beberapa cabang yang tidak ada divisinya, nah itu diambil alih oleh komunitas, dari komunitas ada beberapa yang langsung dieksekusi ada yang nggak, soalnya tergantung banyaknya peminat dengan keterbatasan pengurus dari BIOS,” jelas Ochim.
Untuk persiapan atlet atau talent FILKOM menuju OB tahun ini, Achmad Hanim selaku Ketua Pelaksana Kontingen FILKOM mengatakan bahwa resource atlet untuk bertanding ke OB sudah ada 80%, 20% dari cabang olahraga lainnya masih belum ada atlet yang mendaftar. “Kurangnya cabor yang bener-bener nggak ada atlet. Target pertengahan September sudah siap semua, kalau memang nggak ada, terpaksa kita nggak bisa ikutkan,” ungkapnya. Ia juga menjelaskan bahwa sudah diadakan persiapan latihan untuk beberapa atlet yang sudah siap. “Sudah ada yang mulai ada juga yang karena di BIOS tidak ada, jadi belum sama sekali. Jadi mesti dikebut soalnya belum latihan, terus BIOS juga kerjasama sama OPTIIK dan DISPLAY terutama di fotografi dan desain poster,” tambah Hanim.
Untuk target pencapaian tahun ini, Hanim menyebutkan jika dilihat dari sumber daya atlet maupun talent FILKOM sendiri mampu memasuki peringkat 5 besar. “Dari aku pribadi penginnya bisa dapat lebih, paling nggak bisa masuk 5 besar atau nggak 3 besar,” ungkap Hanim. Hampir senada dengan Hanim, Ochim sendiri menargetkan untuk FILKOM masuk 3 besar atau meningkat dari tahun sebelumnya. “Itu yang bisa memastikan, kita harus lihat kesiapan dari atlet kita dan kesiapan dari atlet lawan, kalau target kita usahakan naik dari tahun lalu,” tutup Ochim. (cis, alf)