DISPLAY – Telah diumumkan 81 tim yang berhasil lolos proposal pendanaan untuk Program Kreativitas Mahasiswa Kemenristekdikti (PKM DIKTI) tahun 2019 pada hari Senin (25/3) lalu. Berdasarkan data yang didapat dari K-RISMA, satu tim dari FILKOM diketahui lolos proposal pendanaan. Jumlah tersebut terus menurun dari tahun ke tahun (baca juga: Peningkatan Prestasi FILKOM dalam Rektor Cup Tak Senada dengan PKM DIKTI).

Hal ini disampaikan langsung oleh Diva Fardiana Risa selaku Ketua Umum K-RISMA. “Jadi kebetulan banget tahun kemarin itu kita yang lulus cuma dua dan itu KC (Karsa Cipta, red) dua-duanya. Nah tahun ini kebetulan yang lolos cuma satu dan bidangnya itu Penelitian Sosial Humaniora. Kebetulan aku juga anggota di situ,” ujarnya. Tim yang berhasil lolos tersebut mengangkat topik pendidikan dalam penelitiannya. Selain itu, Diva juga menambahkan terdapat dua mahasiswa FILKOM yang juga lolos proposal pendanaan namun menjadi anggota tim dari mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK).

Menurunnya jumlah tim yang lolos disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, jumlah kuota proposal yang berkurang dari tahun kemarin. Hal ini berkaitan dengan perolehan UB menjadi juara runner up PIMNAS tahun lalu.  “Karena ini juga nyambung di PIMNAS UB. Kuota pengumpulan proposal dibatasi. UB itu kan ranking dua ya, runner up. Biasanya yang bisa ngumpulin 1000, ini cuma 700-an,” papar Diva.

Faktor kedua yaitu timeline proposal yang menurut Diva tidak jelas, “Yang kedua adalah timeline dari proposal itu sendiri untuk PKM jujur saja tidak jelas. Malahan baru bisa ngumpulin pas liburan. Jadi teman-teman itu cenderung malas ngurus. Dan juga selain itu karena kayaknya sih pihak rektorat masih sibuk pemilihan rektor kemarin itu jadi timeline rektorat itu molor semua,” ujarnya.

Selain itu, Diva mengungkapkan bahwa dosen pembimbing FILKOM cenderung berminat dalam kompetisi pembuatan produk ketimbang karya tulis. “Kebanyakan dosen pembimbing FILKOM sendiri kurang minat juga di bidang penulisan, karya tulis,” paparnya. Hal tersebut senada dengan mahasiswa FILKOM yang juga lebih tertarik dengan pembuatan produk tanpa karya tulisan.“Yang selanjutnya itu teman-teman FILKOM itu kalau aku analisis mereka lebih cenderung suka buat produk yang tanpa membuat karya tulis, seperti GEMASTIK, COMPFEST,” ungkap Diva.

Salah satu wujud pengenalan PKM telah dilakukan pada saat pelaksanaan PKM Mahasiswa Baru (PKM MABA). Akan tetapi sejauh ini masih banyak mahasiswa yang kurang berminat terhadap kegiatan tersebut. “Terus ini juga PKM MABA kemarin anaknya banyak yang hilang. Jadi setelah menang juara satu uangnya langsung dikasihkan terus hilang anaknya. Mungkin tahun depan uang itu mau ditahan dulu sampai Rektor Cup baru dikasihkan seperti itu sih. Untuk yang PKM DIKTI kita masih nge-follow up terus ke Pak Edy buat minta tolong dibuatin kelompok dosen yang khusus PKM,” tuturnya.

Rektor Cup sendiri merupakan ajang tahunan UB yang pada tahun ini diselenggarakan di FILKOM (30/3). Hal ini dikarenakan FILKOM memiliki gedung yang memenuhi syarat. “Ruangannya cukup, bayangkan ini 200 kelompok. Jadi ada 18 fakultas yang bisa memenuhi cuma FILKOM sama Kedokteran karena ruangannya. Kedokteran sama FILKOM ini bakalan jadi langganan ini kayaknya.” ujar Guntur, selaku Ketua Pelaksana Rektor Cup PKM MABA 2019.

Pada kesempatan kali ini FILKOM berhasil mengirimkan 16 tim untuk maju dalam kompetisi akademik tahunan tersebut. FILKOM mendelegasikan dua tim untuk setiap kategorinya, meliputi meliputi PKM Penelitian Sosial Humaniora, Penelitian Eksakta, Karsa Cipta, Pengabdian Masyarakat, Teknologi, Kewirausahaan, Gagasan Tertulis dan Gagasan Futuristik Konstruktif yang merupakan kategori baru dimana peserta menyampaikan inovasinya dalam bentuk video. Untuk kategori PKM Gagasan Tertulis, kuota yang tersedia untuk masing-masing fakultas berjumlah empat tim. Namun, pada kategori tersebut FILKOM hanya mengirimkan dua tim karena faktor sumber daya.

Persiapan FILKOM untuk ajang tersebut dilakukan sekitar 3 sampai 4 bulan, dimulai sejak final PKM MABA. “Selama udah dari awal PKM final itu kita udah rutinin mentoring teman-teman MABA itu setiap hari Kamis, terus 1 minggu ini setiap hari,” ungkap Diva. Kedepannya ia mengharapkan setelah sukses di ajang Rektor Cup, bisa melanjutkan ke ajang PKM DIKTI.

Berbeda dengan PKM DIKTI, prestasi FILKOM di ajang Rektor Cup PKM MABA dalam 2 tahun ini terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 FILKOM berhasil memperoleh satu medali, lalu pada tahun 2018 meningkat dengan perolehan dua medali, dan tahun ini berhasil mengantongi empat medali dan satu juara favorit. (bila, cly)