Di penghujung bulan Mei ini, Kementrian Ekonomi Universitas Brawijaya menggelar event terbesarnya yaitu ‘Pasar Brawijaya’. Melalui event yang bertemakan PANCAKE (Protect Environment with Care and Action) ini, Kementrian Ekonomi Universitas Brawijaya mencoba untuk menyediakan lahan bagi mahasiswa UB yang ingin mengembangkan jiwa wirausahanya. Selain itu, event yang sudah mulai disuarakan sejak awal tahun 2015 ini juga bertujuan untuk mendukung visi Universitas Brawijaya sebagai Entrepreneur University.

Pasar Brawijaya ini sendiri merupakan bazar besar yang diikuti oleh berbagai wirausahawan, baik dari dalam maupun luar lingkungan Universitas Brawijaya. Untuk stand yang didirikan, panitia sudah memfasilitasi wirausahawan dengan kursi, meja dan sambungan listrik. Tidak hanya stand dagangan saja, Optik dan Musang Lovers juga ikut hadir membuka stand di event ini sebagai ajang promosi komunitas mereka masing-masing.

Salah satu perbedaan Pasar Brawijaya ini dengan bazar yang lain terlihat dari tidak adanya tenda yang didirikan di stand manapun. Rhezaldian Eka D. , ketua pelaksana dari Pasar Brawijaya ini, mengungkapkan bahwa hal itu sengaja dilakukan karena Pasar DSPL_001Brawijaya ini memiliki konsep bazar murah dengan perbedaan harga yang lumayan jauh dari harga normalnya. Untuk mengantisipasi hujan, pihak panitia sengaja menentukan hari pelaksanaan event ini pada hari dimana perkiraan hujan tidak akan turun sesuai data yang didapat dari BMKG. Selain itu sesuai dengan tema Pasar Brawijaya kali ini, panitia juga menyediakan stand untuk penukaran hadiah berupa sticker bagi mereka yang menukarkan tiga botol kosong air mineral berukuran minimal 600ml.

Event Pasar Brawijaya ini rencananya akan dilaksanakan dalam tiga rangkaian acara. Rangkaian pertama Pasar Brawijaya terlaksana pada tanggal 30 Mei 2015 dari jam 14.00 hingga 20.00 WIB dan berlokasi di lapangan parkir depan FILKOM dengan total 62 stand. Untuk rangkaian acara kedua, Pasar Brawijaya rencananya akan digelar kembali dengan konsep dan lokasi yang berbeda. Acara kedua ini akan berlokasi di sepanjang jalan depan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya di awal bulan September nanti. Rangkaian acara kedua ini juga berfungsi sebagai Welcoming Party bagi mahasiswa baru 2015. Untuk rangkaian acara ketiga, Pasar Brawijaya rencananya akan digelar pada akhir bulan November nanti, tentunya dengan konsep yang berbeda pula.

Sebagai pre-event, Pasar Brawijaya juga menyelenggarakan perlombaan fotografi yang bertemakan lingkungan. Dengan syarat satu orang hanya dapat berpartisipasi dengan satu foto, panitia lalu memilih 100 foto terbaik yang kemudian dipamerkan dalam event Pasar Brawijaya ini. Tiga foto terbaik kemudian diumumkan pada puncak acara pukul 20.00 WIB.

Menurut Hanif Kuncahyo Adi, salah satu mahasiswa yang mendirikan stand di Pasar Brawijaya, “Sudah bagus, rame, memancing anak-anak UB agar insting wirausahanya jalan, tapi ya yang namanya acara pasti ada kekurangannya disana sini, untuk kelurangannya masalah sosialisasi standnya, biasanya kan kalo buka stand ada tendanya, yang kedua tentang masalah sampah, bagaimanapun panitia itu juga bertanggung jawab atas kebersihan, tapi disini yang dari saya lihat tempat sampah yang disediakan panitia untuk pengunjung cuma satu titik, mungkin itu saja yang kurang, tetapi secara overall sudah bagus. terutama ini kan bukan hanya dari satu fakultas saja, tapi dari banyak fakultas dan hampir 80% isinya anak internal dari Universitas Brawijaya. mungkin ya untuk event yang kedua dan ketiga kekurangannya bisa diperbaiki.”

Hingga akhir acara, pengunjung Pasar Brawijaya terlihat antusias datang menyerbu stand-stand yang ada. Ulfah, salah satu pengunjung sekaligus mahasiswi FILKOM, berpendapat bahwa selain berbagai jenis makanan yang menarik DSPL_002untuk dilirik, Pasar Brawijaya ini juga dapat menambah gambaran dan wawasan tentang macam-macam jenis dagangan apa saja yang sudah ada ataupun belum ada sehingga dapat dijadikan bahan referensi.

Dengan adanya event Pasar Brawijaya ini Hanif Kuncahyo Adi berharap, “Harapannya semoga di Pasar Brawijaya ini ada mahasiswa UB yang produk wirausahanya terkenal, yang sekarang ini kan udah ada contohnya coklat klasik dari anak FIA itu yaa mudah-mudahan akan ada lagi yang seperti itu dan mungkin skala referencesnya nasional minimal Jawa Timur atau se kota Malang dulu deh”. Bukan hanya itu, Iswanti dari Fakultas Pertanian UB juga berharap,”Harapannya nanti bisa lanjut dan ini beli-beli standnya bebas kan yaa dari mana aja? Jadi kalo bisa per fakultas aja gak apa-apa. Nunjukin misalnya fakultas pertanian punya apa, fakultas perikanan punya apa jadi lebih ngembangin fakultas masing-masing”.

(amalia)