DISPLAY – Setelah tujuh bulan berselang, pembangunan gedung baru alias Gedung G Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) memasuki tahap akhir. Pembangunan yang dimulai pada tanggal 21 Juli 2018 mulai berangsur-angsur selesai. Gedung yang semula direncanakan selesai pada 21 Desember 2018, diperpanjang hingga 30 Januari 2019. Perpanjangan tersebut dilakukan sebab adanya faktor cuaca.

Suprapto selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan menyebutkan bahwa perpanjangan durasi pembangunan juga disebabkan kendala pemasangan atap. “Ada permasalahan pemasangan atap karena gedungnya itu diapit sama gedung lain, jadi mobil crane itu gak bisa masuk lewat sini. Sehingga mobil crane yang disewa harus dicari bobotnya yang paling besar,” jelasnya.

Dengan demikian, masa kerja vendor yang semula dijadwalkan 150 hari sesuai dengan kontrak kerja, diperpanjang hingga 40 hari disertai dengan pemberlakuan denda bagi vendor. “Ketika sudah datang mobil crane-nya fase pekerjaannya belum selesai padahal kontrak kerjanya sudah habis. Akhirnya nunggu lama lagi, bahkan sempat dipasang manual pakai kerek, jadi akhirnya perpanjangan 40 hari kita hitung denda karena kalau molor harus ada denda berapa puluh juta gitu,” ungkapnya. Selain itu, terdapat kesalahan desain terkait listrik yang akan digunakan pada ruang laboratorium gedung karena kesalahan informasi jumlah komputer yang dipakai sehingga diperlukan peningkatan pada arus amperenya.

Pembangunan tersebut saat ini memasuki fase maintaining. “Jadi sekarang sudah selesai dalam arti memasuki fase maintaining yang dalam waktu 150 hari, jadi kekurangan apa yang kita komplain harus mereka (vendor, red) perbaiki,” terangnya. Suprapto menyatakan bahwa gedung sudah dapat digunakan di tengah berjalannya fase maintaining.

Gedung G memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari kelas, laboratorium, dan juga Hall. Hall tersebut akan menjadi tempat pertemuan seperti pada aula di lantai 12 Gedung F FILKOM. “Jadi lantai 1 aja buat lab dan kelas, lalu lantai 2 buat hall besar untuk pertemuan gitu, karena kita punya aula di lantai 12 itu tidak efektif untuk undangan dalam jumlah besar terdapat permasalahan di naik turun lift. Jadi pada nantinya aktivitas pertemuan yang rutin bisa memakai gedung baru,” jelasnya.

Pembangunan gedung baru tersebut berdampak pada peralihan fungsi pemakaian gedung lain, dimana ruang dosen di Gedung C akan dipindahkan ke Gedung H. Dengan demikian bekas ruangan tersebut akan digunakan sebagai kelas atau laboratorium. “Jadi Gedung C itu beberapa masih dibuat lab dan beberapa ruang dosen sudah kita pindah ke Gedung H, sehingga bekas ruang dosen itu nanti akan dijadikan kelas atau lab,” ungkapnya.

Terkait kesalahpahaman mahasiswa pada desain pintu yang dibangun pada gedung baru tersebut, Suprapto menjelaskan bahwa nantinya akan dibangun Gedung Junction yang menjadi penghubung antara Gedung F dan Gedung G. “Jadi nanti itu antara gedung baru dan Gedung F itu akan ada pembangunan gedung lagi, junction namanya (gedung penghubung, red). Jadi mungkin sekarang masih proses yang masih berjalan yang seharusnya akhir Desember tahun ini selesai menghubungkan gedung baru dan Gedung F, sehingga nanti pintu itu langsung masuk ke Gedung Junction,” papar Suprapto.

Saat diwawancarai, Suprapto juga menyinggung perihal gedung lain yang perlu direnovasi, salah satunya Gedung F. “Tinggal lantai 11 saja yang berfokus pada S2, untuk pembelajaran, kuliah, pengerjaan tesis. Memang ada beberapa ruangan yang belum digunakan tapi secara umum sudah ada pemanfaatannya, karena lantai 10 itu akan diisi PSIK dan Studio Multimedia yang masih dalam pembenahan ruangan,”. tutupnya. (hyf,ze)