
Bedah film dan diskusi “Mata Tertutup” yang diselenggarakan oleh LPM DIANNS sukses “membuka mata” para penontonnya (04/10/2013). Acara yang berlangsung di Basement FIA tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari mahasiswa maupun dosen.
“Mata Tertutup” menceritakan tentang tiga remaja yang terjerumus dalam sebuah gerakan fundamental beratas namakan agama. Dua remaja dengan latar belakang berbeda terikat oleh sebuah organisasi yang bernama NII (Negara Islam Indonesia). Di dalamnya mereka diajarkan untuk ‘mengambil’ harta orang lain dengan dalih perjuangan agama. Sedangkan satu remaja lainnya terjerumus oleh sebuah organisasi yang mengajak ‘berjihad’, dengan melakukan peledakan di tempat-tempat yang mereka anggap menyimpang.
Pak Suryadi, Dosen FIA Publik UB mengatakan bahwa organisasi semacam NII memang tidak akan pernah bisa dihentikan. Sehingga solusi paling efektif agar terlepas dari lingkaran mereka adalah dengan memahami agama kita secara mendalam dan menyeluruh. Apabila sudah terlanjur masuk di dalamnya, maka perlu ditumbuhkan keinginan yang kuat untuk memutuskan tali komunikasi dengan pihak terkait.

Di sisi lain, konsep demokrasi yang melahirkan kebebasan nyatanya justru menjadi senjata bagi sebagian oknum dalam menyerang pemerintahan NKRI. Kegagalan pemerintah dijadikan alasan untuk melakukan pembenaran. Sehingga menuntut seseorang untuk menciptakan keadilan bagi dirinya sendiri.
Berpikir kritis dan aktif juga merupakan langkah pencegahan agar tidak terjerumus hal serupa. Ditambahkan pula oleh Pak Aris, “mereka yang berfikir secara fundamental cenderung text book oriented tanpa melihat keadaan sekitar”. Sehingga untuk itu diperlukan pengetahuan yang luas agar tidak memandang dunia secara hitam dan putih saja. (nh/af)