Kampanye Calon
Ketua Himpunan Informatika untuk periode 2013-2014 baru saja berlangsung sore kemarin. Dua
orang pesaing telah mengutarakan visi dan misinya dihadapan puluhan mahasiswa di gazebo PTIIK. Meski gerimis sedikit menghadang, tak menghalangi semangat Sandio Dwiko serta Akbar Hakim mengutarakan motivasinya untuk menjadi Ketua Himpunan Informatika kedepannya. Satu per satu mereka bergantian menyampaikan tujuan serta harapan mereka.
Calon pertama adalah Sandio Dwiko. Mahasiswa angkatan 2010 ini termotivasi sejak adanya sidang awal Informatika Maret lalu. Berbekal dari tanggung jawab yang diberikan padanya, dia bertekad untuk maju sebagai Ketua Himpunan baru meskipun banyak pengorbanan yang dilaluinya. Contohnya, laki-laki yang kerap disapa Sandio ini harus membagi waktu untuk menemani nenek yang telah membiayai kuliahnya selama ini. Selain itu, saat mahasiswa angkatan 2010 lain tengah menyusun skripsi dan berharap lulus di semester 8, pria ini pun rela memundurkan kelulusannya demi Informatika. Visinya sederhana, ingin Informatika di PTIIK ini lebih dikenal di mata luar, tidak hanya di bidang akademik namun juga dibidang soft skill. Tujuannya menitikberatkan pada perataan keaktifan terutama untuk mahasiswa-mahasiswa yang cenderung apatis agar dapat berkontribusi lebih. “Paling tidak dengan aktif pada kegiatan serta tugas kelompok lah”, ujar pria yang suka bercanda karena baginya senyuman lah yang dapat menyatukan kita.
Berbeda dengan calon kedua, Akbar Hakim. Walaupun masih angkatan 2011 namun tekadnya bulat untuk maju sebagai calon Ketua Himpunan yang baru. Pria yang satu ini mempunyai banyak visi, diantaranya ingin meningkatkan potensi yang ada di Informatika itu sendiri, serta ingin menciptakan himpunan mahasiswa yang harmonis berazaskan kekeluargaan yang artinya menjadikan sumber daya manusianya menjadi lebih peduli sehingga dapat mengurangi apatisme. Selain itu ingin mengembangkan potensi individu, terutama alumninya. Alumni disini ditekankan karena menurutnya alumni tersebut nantinya akan membawa nama Informatika PTIIK di dunia luar. Baik atau tidaknya nama sebuah fakultas serta jurusan tergantung pada alumninya. Untuk itu, mahasiswa yang akrab disapa Hakim ini ingin menciptakan sebuah ikatan alumni yang akan tetap solid hingga kapanpun. Selain itu hakim juga ingin membuat study club di Informatika untuk meningkatkan soft skill yang terpendam pada masing-masing mahasiswa.
Berujung di sesi terakhir kampanye ini yaitu sesi pertanyaan, banyak sekali pertanyaan yang ditujukan kepada calon dari 2010 yaitu Sandio terkait pembagian waktu jika menjadi kahim dengan skripsi. Kemudian pada sesi berikutnya, kedua calon Kahim ditanya seputar citra HMIF dan penanggulangan berkurangnya resource mahasiswa yang berpartisipasi pada HMIF karena terbentuknya BEM TIIK. “Citra HMIF sudah bagus sebenarnya, tapi masih banyak yang perlu diperbaiki dan itu tugas utama kita sebagai pengurus. Masalah resource, perlu ditekankan lagi arti himpunan yang sebenarnya kepada mahasiswa”, ujar Hakim. Beralih ke Sandio, “kerja himpunan terlalu berat jadi yang lain ayo berpartisipasi jangan anak itu-itu saja. Sebenarnya mahasiswa kurang paham fungsi himpunan, untuk itu himpunan perlu memanage resource yang ada di Informatika itu sendiri”. Jika ditanya bagaimana bila pihak birokrasi kontra terhadap program kerja himpunan, Hakim menjelaskan bahwa, “proker perlu sharing terlebih dahulu pada birokrat, apa yang kita buat itu yang kita perjuangkan”. Sandio pun sependapat bahwa perlu diperjuangkan dengan pertimbangan akan dikaji ulang apa yang menjadi akar kontranya. Dan ketika disinggung atas isu OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus) yang ada, keduacalon sependapat menjawab bahwa harus berpedoman pada AD-RT jika anggota tidak boleh mempunyai dua jabatan di manapun. Hingga
pertanyaan terakhir yang diutarakan oleh Kholis angkatan 2010 mengenai kesiapan D.O. bila membela mahasiswa yang benar adalah keduanya menjawab siap seama yang dibela benar tetapi perlu didiskusikan apa kesalahannya terlebih dahulu.(eap/va/abe)