DISPLAY – Musholla Ulul Albab FILKOM kembali menjadi sasaran pembobolan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kerusakan pada bagian atas kotak infak yang terletak di lantai satu musholla (10/2). Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, Dedy Rakayudi selaku Ketua LKI-AMD 2019/2020 memaparkan bahwa tahun lalu juga pernah terjadi hal serupa. “Kalo selama saya ingat ya udah kejadian kedua. Kepengurusan tahun lalu sama kepengurusan saya sekarang. Jadi, kalo di musholla bawah itu dua kali,”ujarnya.
Ketua Divisi Humas LKI-AMD 2019/2020, M. Vicky, menduga kejadian ini terjadi pada hari Minggu malam dan menemukan kotak infak telah rusak, “Habis sholat isya kan mau ditutupi semua sama dua orang, jadi waktu ngecek ternyata itu (kotak infak, red) udah rusak. Kok Rusak, ini rusaknya kapan. Kayaknya Minggu waktu malam kemarin itu kayaknya gitu” ujarnya. Setelah dilakukan pengecekan terdapat uang yang tersisa pada kotak infak tersebut, dimana sebelum peristiwa pembobolan jumlahnya tidak diketahui secara pasti. “Kalau sebelumnya aku gak tau. Kalau waktu tak ambil itu ada, jadi ada yang nyangkut di lubangnya Rp 50.000,00 sama yang di dalam itu Rp 15.700,00 totalnya Rp 65.700,00 an sekitar itu” jelas Vicky.
Dedy mengungkapkan bila kondisi kotak infak memang mudah untuk dibobol. “kotaknya persegi di sampingnya itu ada kayu tambahan. Lah itu, kalo kayu tambahan itu dilepas, itu bisa dibuka. Jadi tinggal apa ya, istilahnya ngobeng sedikit udah kebuka,” ungkapnya. Selain itu, posisi kotak infak tersebut selalu berada di musholla dan tidak pernah dipindahkan, “Posisinya selalu di musholla enggak dimasukin ke AMD soalnya berat juga kan gede,” tambah Dedy.
Terkait masalah keamanan, CCTV yang terpasang di musholla masih saja tidak aktif dan belum ada tindakan lebih lanjut mengingat hal serupa pernah terjadi sebelumnya (baca juga: CCTV Tak Kunjung Berfungsi, FILKOM Kembali Alami Pencurian). “CCTV-nya katanya dulu enggak aktif sih, yang di depan itu kan ada CCTV seh cuma enggak aktif. Yang dulu itu kan kebobolan juga, yang hilang itu kotak amal, proyektor itu-itu sih,” terang Vicky.
Pintu musholla juga tidak pernah dikunci, sebab pihak LKI-AMD tidak ada yang memegang kunci. “Kalau kunci enggak, soalnya saya juga bingung dari dulu kunci musholla enggak pernah ada. Enggak pernah dipegang sama AMD sendiri,” papar Dedy. Pihak LKI-AMD berencana untuk menanyakan lagi perihal kunci yang diwacanakan oleh pihak Sarana dan Prasarana FILKOM pada LKI-AMD periode sebelumnya. “Sebenarnya dari kepengurusan lalu kita enggak nagih karena itu memang nunggu instruksi, tapi memang dari kita memang belum ada yang bisa ditagih di-follow up lagi. Baru kejadian ini baru bisa di-follow up lagi,” Ujar Dedy.
Untuk kedepannya, Vicky berharap akan ada penjagaan yang dilakukan oleh pihak LKI-AMD. Karena ia berasumsi bahwa pelaku pencurian tersebut berasal dari orang dalam yang mengerti seperti apa keadaan musholla Ulul Albab, sehingga mudah bagi pelaku untuk menjangkau targetnya. “Saya juga penasaran, ini dari orang dalamnya sendiri apa, soalnya kayaknya dia udah tau gitu loh udah tau polanya di sini gitu loh,” tutupnya. (hy,neo)