Tanda larangan parkir pada selasar Politeknik Negri Malang dekat gedung D PTIIK UB mengundang perhatian. Pasalnya pada tanda larangan itu terdapat coretan yang diduga ditulis oleh mahasiswa. Larangan “Dilarang Parkir Sepanjang Selasar” diperuntukkan agar pengendara bermotor tidak parkir di daerah yang dimaksud karena bukan pada tempatnya.
Tertulis “Gue bayar kuliah mahal bos!!!” “5 juta persemester bos!!!”, “Bodo amat emang gue pikirin!!!”, “Kuliah Aja Mahal UKT 8-9 juta’an!!!”, “Suka-suka gue lah boss!!!”, “Kuliah gue aja mahal bos, jadi bebaslah”
Coretan itu mengundang kritik dosen PTIIK UB. Pada tanggal 13 Mei akun facebook Wibisono Sukmo Wardhono mengunggah foto larangan itu dan berkomentar, menanyakan mengenai mental mahasiswa yang materialistis dan dapat melanggar aturan karena telah membayar biaya kuliah yang mahal.
“Nemu coretan absurd ini di selasar sekitar kantin PTIIK UB, (terduga) mahasiswa yang nulis kayak gini, mentalnya sudah sematerialistis apa ya? Terus kalo kalian merasa bayar mahal, kalian bisa seenaknya gitu?? Merasa keluar UKT berjuta-juta terus merasa layak melanggar aturan gitu?”
Beliau juga berkomentar mengenai komersialisasi pendidikan. Tidak bersikap transaksional dalam lingkungan pendidikan juga perlu dijunjung seluruh insan pendidikan. “Komersialisasi pendidikan memang gak bisa dibenarkan, tapi mengarahkan semua insan pendidikan untuk gak bersikap transaksional dalam lingkungan edukasi juga gak kalah penting.”
Tidak hanya Pak Bison yang meramaikan masalah ini. Sebanyak 22 teman facebook, termasuk mahasiswa PTIIK, menyukai post tersebut. Berbagai komentar juga ramai dilontarkan.
“yang bayar padahal bapaknya. Ngapain ngaku2 dia yang bayar #MahasiswaMasaKini”, kata Arif Bawono Surya pada kolom komentar Pak Bison.
Hal ini juga dapat perhatian dari dosen lainnya. Post facebook Pak Bison dishare oleh 12 akun facebook, salah satunya dosen PTIIK UB Aswin Suharsono dengan komentar “Nggilani, rek..” dan berkomentar pada post-nya “Budaya tertib & malu kalau melanggar itu yg belum ada.”. Post yang dibagikan Pak Aswin ini berhasil
mengundang 28 teman facebook-nya menyukai post tersebut dan yang mencapai 22 komentar sejak berita ini diturunkan. (Shubi)
Foto-foto coretan pada kertas pengumuman “Dilarang Parkir” yang ditempel di selasar: