Tak terasa, ajang Futsal Antar Lembaga Olimpiade PTIIK tinggal menghitung hari menuju partai puncak. Kemeriahan mewarnai babak perempat final dan semifinal Olimpiade PTIIK (13/9/15)  kemarin. Tak cukup dengan tontonan mendebarkan selama babak perempat final , para supporter kembali dibuat tegang tatkala harus menyaksikan partai semifinal di hari yang sama. Angkasa Futsal menjadi saksi bisu perjuangan tim HMIF, BIOS, BEM, serta HIMASISKOM dalam memperebutkan tiket menuju final. Pertandingan antara BIOS vs BERPADU (HMIF) pada akhirnya membawa BIOS maraih kemenangan dengan skor 5-2 . Sedangkan DSPL_8002pertandingan antar tim HIMASISKOM vs TAWON (BEM) sukses membawa HIMASISKOM melaju ke partai final dengan skor 4-0.

Ini bukanlah kali pertama tim BIOS berlaga di final. Tahun lalu pun mereka sempat masuk final, namun hanya dapat merebut gelar runner up. Dalam ajang ini tim BIOS diizinkan mengambil tiga orang anggota HEFOTRIS, mereka yang terpilih antara lain Abi (2013), Agung (2012),  dan Margo (2012). Tak seperti BIOS yang memang sudah mempunyai target juara, tim TAWON (BEM) agaknya tidak mempunyai target tertentu dalam ajang FUGATIIK 2013, “Ini sudah jauh melampaui target awal kita, yang tadinya cuma untuk memeriahkan acara, hehe” Ucap pria yang akrab disapa Aat, selaku kapten tim TAWON (BEM).

Baik tim BIOS maupun tim TAWON (BEM), keduanya mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi lawan di partai final. “Kurangnya kekompakan adalah salah satu kendala yang masih dihadapi tim kami dalam empat pertandingan sebelumnya, tapi itu udah lumayan teratasi kok sekarang”, terang Abi, salah satu pemain HEFOTRIS yang turut membela tim BIOS di ajang Olimpiade PTIIK. “Harapan kami untuk final besok, mudah-mudahan jersey kita sudah bisa dipakai, pemain bisa tetap fit, dan yang terpenting adalah menjaga sprotivitas”, tambah Abi. Disisi lain Aat juga turut mengungkapkan persiapan tim TAWON (BEM) dalam DSPL_8001menghadapi tim BIOS, “Persiapanya yang pasti dengan istirahat yang cukup, banyak berdoa, latihan sebelum pertandingan, dan nyiapin counterpain sih, hehe”.

Menilik nilai dan pesan yang ingin disampaikan, adanya ajang Olimpiade PTIIK ini tak lain adalah untuk mempererat hubungan antar lembaga. Tentu segala bentuk persaingan di lapangan diharap tidak memicu pertengkaran di luar lapangan yang justru menimbulkan perpecahan. Meski demikian, bukan berarti pertandingan menjadi tidak serius atau cenderung membosankan. Seperti yang dapat dikutip dari ucapan Aat, “Mana ada sih tim yang mau bermain untuk kalah”. So, siap siap bagi para suporter tim BIOS dan TAWON (BEM) untuk menyaksikan laga final pada 20 September 2015 mendatang.

(chji)