Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) selenggarakan pembekalan kepada mahasiswa aktif FILKOM UB yang menjadi penerima beasiswa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Acara ini berlangsung di Auditorium Algoritma Gedung G FILKOM pada hari Sabtu, (18/05/2024).
Pembekalan ini diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti isu oknum mahasiswa UB yang sempat viral di media sosial karena menyalahgunakan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk gaya hidup yang cenderung berlebihan.
Muh. Arif Rahman selaku Wakil Dekan III FILKOM UB menyampaikan bahwa KIP Kuliah merupakan bantuan dari pemerintah untuk mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun terkendala dari segi ekonomi keluarga.
“Mendapatkan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan itu tidak mudah. Tidak semua yang mengajukan permohonan bantuan akan disetujui,” ujar Arif menambahkan. Arif berharap mahasiswa penerima beasiswa APBN bisa bersyukur, mengalokasikan dana bantuan dengan baik, dan terus meningkatkan performa di bidang akademik.
“Seluruh mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa APBN akan dievaluasi tiap semester,” papar Kepala Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa UB, Ilhamuddin, pada sesi materi kedua di pembekalan ini. Beasiswa APBN yang dimaksud ini meliputi Beasiswa Afirmasi, Bantuan Biaya Pendidikan, Beasiswa Pendidikan Indonesia, Beasiswa Disabilitas, KIP Kuliah, dan KIP Kuliah Merdeka.
Ilhamuddin juga menambahkan bahwa penerima beasiswa KIP Kuliah bisa dipindahtangankan kepada mahasiswa yang lebih membutuhkan. Hal ini akan disepakati apabila keadaan ekonomi orang tua atau wali penerima KIP Kuliah sudah stabil kembali dan memberikan pernyataan setuju untuk pemindahtanganan beasiswa KIP Kuliah.
Selain itu, sistem seleksi penerima beasiswa APBN, terutama KIP Kuliah, akan diperketat agar bantuan biaya pendidikan dari pemerintah tersebut bisa digunakan oleh mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.
“Sangat banyak mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bantuan biaya KIP Kuliah. Oleh karena itu, jangan sampai nama ribuan penerima bantuan ini tercoreng hanya gara-gara satu atau dua mahasiswa yang tidak bertanggung jawab,” ucap Ilhamuddin menambahkan.
Sebagai penutup pemaparan materi, Ilhamuddin memberikan apresiasi kepada FILKOM karena sangat responsif dalam menangani dan menindaklanjuti isu negatif yang beredar di lingkungan kampus.