
DISPLAY – Perolehan setiap fakultas dalam rekapitulasi pencapaian setiap tahunnya selalu menjadi sorotan, tak terkecuali Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) yang masih tergolong fakultas baru. Dalam hasil rekapitulasi tersebut, FILKOM berkontribusi tinggi terhadap target kinerja rektor untuk indikator jumlah publikasi internasional tahun 2017 dengan angka 113,5. Angka ini merupakan yang tertinggi sebagai penunjang akreditasi jika dibandingkan dengan fakultas lain yang bahkan tidak mencapai angka 35.
Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si, M.T, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer mengungkapkan jika pencapaian kinerja ini dilakukan oleh tim Gugus Jaminan Mutu (GJM) yang diketuai oleh Budi Darma Setiawan, S.Kom, M.Cs. Salah satu fungsi tim GJM sendiri adalah mengawal proses penjaminan mutu fakultas, termasuk juga menjadi personel dalam persiapan akreditasi. “Dia merekap banyak hal, termasuk prestasi mahasiswa. Kemudian fasilitas kelas, keuangan, macam-macam. Pokoknya berbagai macam rekapitulasi salah satunya publikasi,” ungkap Wayan.
Karena masih termasuk fakultas baru, penambahan terus dilakukan, ada beberapa parameter yang sulit untuk dikejar oleh FILKOM jika dibandingkan dengan fakultas lain yang sudah berdiri cukup lama. Contohnya adalah jumlah dosen S3 maupun guru besar, dan rasio dosen dengan mahasiswa meskipun dalam hal keuangan tidak terjadi masalah. “Ini dosennya nambah terus, masih baru. Dari segi keuangan karena mahasiswanya banyak, uangnya banyak totalnya. Tapi kalau dibagi pengeluarannya, juga enggak banyak. Tidak ada hubungannya dengan fakultas lama atau baru,” tambah Wayan.
Terkait parameter lain yang tidak terpengaruh masalah fakultas baru atau lama, seperti prestasi mahasiswa, Wayan menerangkan jika mahasiswa FILKOM bisa mengejar prestasi dari fakultas lain yang sudah lama berdiri. Untuk lomba sesama bidang ilmu komputer, FILKOM memang lebih unggul namun untuk lomba bidang ilmu lain Wayan menyarankan agar mahasiswa FILKOM untuk menggandeng mahasiswa dari fakultas yang bersangkutan agar topik yang dikerjakan lebih aplikatif. “Paling menang kalau lomba sesama bidang komputer. Sama-sama di awang-awangnya, sama-sama membayangkan. Tapi kalau langsung head to head dengan yang aplikatif, kalah. Nah ini Pak Edy Saya usul kalau perlu studi banding keliling universitas lain. Nah Saya lihat potensinya itu FILKOM jangan maju sendirian, gandeng dengan fakultas lain,” ungkap Wayan.
Data dari Kemahasiswaan FILKOM menunjukkan jika sepanjang tahun 2015 kemarin, FILKOM berhasil memperoleh total 3 juara di tingkat internasional, 9 juara di tingkat nasional, 4 juara di tingkat regional, dan 1 juara di lomba tingkat universitas. Untuk tahun 2016 terjadi peningkatan total perolehan juara sebanyak 3 juara di tingkat internasional, 14 juara di tingkat nasional, dan 13 juara di lomba tingkat universitas. Untuk tahun 2017 FILKOM berhasil memperoleh total 4 juara di tingkat internasional, 22 juara di tingkat nasional, 3 juara di tingkat regional, dan 1 juara pada lomba tingkat provinsi.
Wayan juga menambahkan jika FILKOM masih bisa mengejar ketertinggalan dari fakultas lainnya dengan memanfaatkan sumber daya mahasiswa yang ada. “Dari banyak hal, yang bisa dikejar itu dari mahasiswa. Kalo dari dosen, ya cuma publikasi itu yang bisa karena masih muda kan masih semangat. Misalnya mahasiswa, masa studi. Itu juga bisa jadi poin,” ungkapnya. Menurut Wayan FILKOM menyumbang di parameter yang lain seperti masa studi dari mahasiswa tidak telat lebih dari 4 tahun dan juga kecepatan dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus. “Ya nggak terlalu mudah cepat lulus dari bidang ilmu komputer itu. Itu wajar. Tapi masih bisa jika diatur dengan baik sistemnya itu. Masih ada peluang, kita coba terus itu” tutup Wayan. (rd, aa)
Sumber gambar: Instagram Story