Siapa bilang kalau mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) hanya peduli hasil coding-nya saja? Pada hari Selasa, 26 Mei 2015, mahasiswa FILKOM berkesempatan untuk mewujudkan kepedulian sosial mereka dengan cara mendonorkan darah lewat acara DONAT atau singkatan dari Donor Darah TIIK. Acara yang merupakan bentuk kerjasama pihak Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dengan BEM TIIK ini mendapatkan respon yang baik dari mahasiswa FILKOM. Hal ini terbukti dari tingginya antusiasme mahasiswa yang ingin mendonorkan darahnya. “Antusiasmenya termasuk tinggi, namun hanya di jam-jam tertentu seperti jam 11 ke atas. Karena jam segitu merupakan jam istirahat,” ungkap Bayu Laksana, ketua pelaksana acara DONAT. Meskipun membludak, acara ini tetap bisa berjalan dengan lancar. Hal itu dapat terjadi karena selain para panitia dari BEM TIIK, pihak Rumah Sakit Saiful Anwar juga mengirimkan tujuh orang petugasnya, dengan rincian satu dokter dan enam orang staff ahli, guna melancarkan acara ini. Hingga acara selesai, telah tercatat 88 orang yang mendaftarkan dirinya untuk mengikuti acara donor darah ini.

DSPL_527Untuk bisa ambil bagian dalam acara ini, peserta harus mengisi absensi terlebih dahulu. Setelah diisi, petugas kemudian mengecek kesehatan, tensi darah, serta berat badan peserta itu. Apabila peserta dinyatakan lolos, ia kemudian dipanggil oleh staff untuk melakukan tes golongan darah. Setelah itu barulah peserta dapat melakukan donor darahnya. Perbandingan antara peserta yang lolos dan tidak diperkirakan 3 : 1. “Yang saya lihat ada 3 : 1 antara yang lolos dan yang tidak lolos. Menurut saya lumayan banyak sih yang lolos,” tutur Bayu. Selain mendapatkan roti, susu, donat, pin, dan stiker, panitia juga menyediakan doorprize berupa flashdisk dan voucher pulsa bagi peserta yang beruntung. Acara donor darah ini sendiri hanya dilaksanakan mulai jam 10 pagi hingga jam 1 siang. Hal ini merupakan permintaan dari pihak Rumah Sakit Saiful Anwar karena darah hanya bisa bertahan selama tiga jam apabila berada di ruang terbuka. “Alasan acara ini diadakan hanya sampai jam 1 siang karena RSSA mintanya juga sampai jam 1. Karena darah hanya bertahan 3 jam jika di udara bebas,” imbuhnya. Dalam kurun waktu tiga jam itu, panitia berhasil mengumpulkan 63 buah kantong darah, yang mana setara dengan 22 liter.

Sebenarnya takut sih, soalnya baru pertama kali. Tapi acara ini bagus ya. Kita bisa nyumbangin darah kita ke orang-orang yang membutukan. Istilahnya sih belajar buat memperhatikan orang lah, biar nggak ngurusin diri kita aja. Aku berharap semoga acara ini bisa terus ada di Filkom. Untuk jam pembukaannya kalau bisa jam 8 pagi sampai sore. Soalnya tadi banyak yang pengen daftar, sayangnya pendaftarannya udah ditutup karena waktunya sudah habis,” ungkap Ega, salah satu pendonor di acara DONAT ini.

DSPL_528Ketua pelaksana juga menuturkan akan ada rencana untuk mengadakan acara serupa tiga bulan sekali. “Untuk periode ini, rencana sih kita adakan tiga bulan sekali. Donor darah baiknya tiga bulan sekali kan?” ujar Bayu.

“Pengennya sih pesertanya lebih banyak dari ini, jadi ramainya itu nggak di jam-jam tertentu. Tapi juga di jam-jam mulai awal kita buka. Jadi peserta yang datang itu bisa stabil dan kantong darah yang dibawa oleh RSSA itu bisa habis,” jelasnya lagi. “Kita pengennya juga sih dari civitas akademika seperti dosen dan pegawai TU-nya juga aktif ikut berpartisipasi biar lebih deket dengan mahasiswa juga,”. Selain sebagai bentuk kepedulian, Bayu juga berpesan kepada KBMTIIK untuk lebih aktif dalam acara sosial seperti DONAT ini. Hal ini karena acara ini juga berguna untuk mengakrabkan antara anggota KBMTIIK sendiri. “Intinya mereka harus aktif dan tidak menjadi mahasiswa yang apatis,” tegas Bayu.

(rwp)