Debat kandidat calon walikota & wakil walikota Malang 2013-2018 dengan tema “Pembangunan Kota Malang” berlangsung pada hari Senin, 13 Mei 2013 bertempat di gedung widyaloka Universitas Brawijaya. Acara yang diselenggarakan oleh Eksekutif Mahasiswa UB ini berlangsung pada pukul 09:00, dimulai dengan sambutan Presiden EM Rizky Kurniawan. Acara dibuka oleh Bapak Airul Rosyid selaku Pembantu Rektor 3 Universitas Brawijaya.
Terdaftar ada 6 nomor urut untuk calon walikota & wakil walikota Malang 2013-2018. Tetapi pada saat itu calon walikota & wakil walikota nomor urut 2 dan 6 tidak hadir. Nomor urut 1 dan 3 diwakili oleh calon wakil walikota, sedangkan 4 dan 5 diwakili oleh calon walikota. Adapun moderator pada debat kandidat saat itu adalah Bapak Hesty Prasetyo yang menjabat sebagai ketua propeda UB juga dosen Fakultas Hukum UB. Terdapat juga 3 panelis Ir. Achmad Wicaksono, Dr. Imam Santoso, dan Wildan Safitri. Mahasiswa dan masyarakat datang untuk melihat debat kandidat saat itu secara langsung.
Sesi pertama adalah pemaparan visi misi calon walikota & wakil walikota. Durasi yang diberikan 5 menit setiap kandidatnya. Setiap calon memiliki pemikiran dan cara yang berbeda-beda ketika nantinya akan terpilih. Sesi kedua adalah pertanyaan dari audience yang hadir saat itu. Setiap pertanyaan ditujukan kepada satu kandidat saja. Sesi ke tiga kembali ke pertanyaan. Sama seperti sebelumnya, setiap pertanyaan ditujukan ke salah satu kandidat. Namun para peserta yang mengajukan pertanyaan dan kandidat bisa saling memberikan feedback jika merasa kurang puas atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan.
Nomor urut 1 dengan modal independent yang menegaskan tidak korupsi dengan blak-blakan masalah APBD, memiliki kelebihan dengan jaringan yang kultural serta memaparkan kekurangan yang tidak bisa menganalisis kekuatan supra yang tidak bisa dijelaskan sebelum tanggal 23 Mei. Mahasiswa vokasi mendapatkan kesempatan bertanya apa jaminannya jika mereka terbukti melakukan korupsi. Sang kandidat menjawab minta untuk dimundurkan. Secara etika juga dia mengatakan untuk mundur diri. Aset yang dimiliki siap disita. Memberikan contoh yang baik untuk jati diri bangsa.
Nomor urut 3 ingin pendidikan di Malang sebagai prioritas. Pendidikan iman & taqwa. Target untuk Kota Malang sebagai barometer pendidikan hingga tingkat internasional. Ingin memberikan 10 ribu beasiswa bagi warga Malang karena lulusan sarjana sangat kurang di kota ini. Berbicara mengenai budaya, beliau menyakini nilai budaya sangat tinggi dan tidak bisa disaingi oleh Negara manapun. Perguruan Tinggi diminta untuk bekerja sama dalam masalah tata kota. Juga kandidat ingin bekerja sama antar wilayah.
Nomor urut 4 sangat berbeda dengan kandidat lainnya, dimana para kandidat memaparkan visi misinya, beliau tidak memaparkannya sama sekali. Dimana dia mengatakan visi misinya sudah tertulis dan mohon untuk membacanya ditulisan tersebut. Konteks yang beliau katakan adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Di acara debat kandidat beliau mengatakan bukan tugas untuk pamer ilmu. Ilmu tidak untuk didebatkan.
Untuk nomer 5 mereka ingin memaksimalkan dana. Masih
ada dana di BI yang belum dimaksimalkan. Dana dari BI bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Salah satu program yang dihimpun adalah akan diberikan 25 juta rupiah untuk setiap Rukun Tetangga. Dana itu untuk keperluan pembangunan masyarakat. Kandidat ini juga pro terhadap PKL, karena menganggap dirinya sebagai yang paling ‘tidak punya’. Mereka bukan lawan yang harus disingkirkan. Ingin menata para PKL secantik mahasiswi di UB.
Panelis memberikan tanggapan
setelah para kandidat memaparkan visi misi. Setelah itu para kandidat memberikan jawaban atas tanggapan panelis secara keseluruhan. Pada penghujung sesi panelis memberikan kesimpulan kurang lebih 10 menit. Peran yang kurang greget dari panelis pada acara debat kandidat kala itu.
Penghujung acara, Badan Eksekutif Mahasiswa FIA maju di hadapan para kandidat lalu membacakan 11 harapan darinya untuk para kandidat jika mereka terpilih menjadi walikota & wakil walikota Malang 2013-2018.
Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya membacakan kontrak politik untuk ditandatangani oleh setiap calon walikota & wakil walikota Malang 2013-2018. Untuk calon yang tidak hadir saat itu, nantinya EM UB akan mendatangi dan meminta untuk menandatangani. Kontrak politik tersebut digunakan sebagai fakta integritas Pilkada Malang 2013. Menjadi bukti Pilkada yang bersih dan siap untuk melaporkan jika melanggar kontrak politik tersebut.(shub/rum)