DISPLAY – Terhitung sejak tanggal 18 Oktober 2018, Pemilihan Mahasiswa Raya (PEMIRA) Universitas Brawijaya 2018 telah resmi dimulai. Perhelatan yang menjadi ajang demokrasi terbesar di kampus ini ditandai dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM UB), serta pemilihan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM UB) untuk satu periode kedepan. Dalam Undang-Undang LKM Universitas Brawijaya nomor 2 tahun 2018 pasal 4, disebutkan bahwa PEMIRA dilaksanakan untuk memilih 13 orang anggota DPM UB dan satu pasang Presiden dan Wakil Presiden EM UB.

Pendaftaran calon dimulai dengan pengambilan formulir tanggal 29-30 Oktober 2018 dan pengembalian formulir pada 31 Oktober-1 November 2018. Tepat pada hari terakhir pengembalian formulir kemarin pukul 16.00 WIB, secara resmi diumumkan pula daftar calon sementara (DCS). Sejak batas akhir pengumpulan formulir para pendaftar, Gedung Widyaloka yang menjadi tempat pengumpulan formulir pun ramai dihadiri oleh mahasiswa yang menunggu keluarnya pengumuman DCS.

Pengumuman DCS sendiri dijadwalkan setelah pemeriksaan berkas-berkas selesai oleh panitia, namun tiba-tiba situasi memanas karena dari pihak mahasiswa meminta pengumuman DCS untuk dipercepat. “Kemarin karena situasinya agak memanas, sebenarnya dari kita itu seselesainya pemeriksaan baru pengumuman DCS, ternyata tiba-tiba dari teman-teman sudah ramai dan meminta dipercepat sehingga panitia harus memutuskan,” tutur Ketua Pelaksana PEMIRA UB, Mochammad Irfanuddin. Hingga akhirnya dari pihak MAKO UB menengahi dan panitia mengambil kesepakatan pada pukul 18.45 WIB untuk mengeluarkan pengumuman DCS.

Namun setelah ditunggu hingga tenggat waktu yang ditentukan, pengumuman DCS tak kunjung keluar, hal ini kemudian mengundang kericuhan dari mahasiswa yang protes agar DCS segera diumumkan. Massa yang mengerubungi pintu masuk Widyaloka pun meminta kejelasan kepada panitia, sempat terjadi adu mulut antara massa dan panitia. Akhirnya, karena proses pemeriksaan berkas belum selesai, pengumuman DCS diundur hingga selesainya pemeriksaan berkas hingga sekitar pukul 23.00 WIB pengumuman DCS dikeluarkan dan ditempel di mading depan Gedung Widyaloka.

Selain masalah pengumuman DCS, kericuhan pun sempat terjadi karena adanya permasalahan revisi formulir pendaftar. “Kemarin ada yang dipermasalahkan tentang revisi, jadi ada salah paham antara panitia dan juga teman-teman. Utamanya pada KTM karena gak urut, jadi harus ada revisi sekarang atau besok,” jelas Mochammad. Menurut panitia, revisi KTM bisa dilakukan pada hari pengembalian form sekaligus, namun dari pihak pendaftar ingin tetap melakukan revisi pada hari yang telah ditentukan yakni 2 November 2018. “Menurut teman-teman yang lain inginnya besok, sedangkan dari kami dari kemarin-kemarin revisi tinggal ganti KTM langsung dari hari sebelumnya mulai dari hari pertama, akhirnya yang rame itu karena ada salah paham,” tambah Mochammad.

Akhirnya, diputuskan bersama untuk revisi berkas pada hari ini, 2 November 2018 sesuai dengan timeline PEMIRA UB 2018. Setelah pengumuman tadi malam, diketahui Daftar Calon Sementara sebanyak 27 DCS untuk DPM UB dan 4 pasang DCS untuk Presiden dan Wakil Presiden EM UB. Dari DCS ini, akan ditetapkan kembali Daftar Calon Tetap (DCT) pada 3 November 2018 mendatang. (iw, fl)