
Selasa (24/11) kemarin, panitia IFEST 2.0 menghadirkan tiga pemateri sekaligus dalam acara Conference Talkshow. Para pemateri tersebut adalah James F. Tomasouw, Founder Feature Entrepreneur Indonesia, Zulfiar Ryanda Putra, Founder & CEO Gumcode sekaligus mahasiswa Sistem Informasi FILKOM angkatan 2012, serta Eko Sakti, ketua lab jaringan FILKOM UB. Bertempat di gedung H, conference tersebut mengusung tema “Smart Technology For Campus” yang dikemas bukan hanya untuk mendengarkan materi saja, tapi juga sebagai sarana menemukan anggota tim bagi peserta yang belum mendapatkannya.
Dalam acara tersebut, Eko Sakti berpendapat bahwa landasan membuat aplikasi adalah tingkat kebutuhan masyarakat serta kemampuan untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Kedua hal tersebut tentunya dapat dipecahkan melalui berbagai ide-ide kreatif yang muncul, namun sayang banyak orang berpikiran ide yang dia miliki tidak dapat direalisasikan. Salah satu alasannya adalah karena memikirkan kebutuhan teknologi yang digunakan untuk mengimplementasikan ide tersebut yang akhirnya membuat ide menjadi terbatas.
Untuk memecahkan permasalahan itu, berikut beberapa tips dan trik dari James F. Tomasouw dalam membuat suatu aplikasi :
- Temukan ide apapun, jangan pikirkan teknologi apa untuk membuatnya
- Sampaikan ide kepada masyarakat atau lingkup yang membutuhkan ide itu
- Jika disetujui, implementasikan ide
- Rubahlah ide tersebut menjadi bisnis atau startup
”Ide tidak boleh hanya sekedar ide, tapi harus di eksekusi. Eksekusi yang benar akan menghasilkan rupiah,” terang James.
”Mudah-mudahan dari FILKOM (peserta IFEST, red) dapat menampilkan pemuda aset bangsa yang inovatif dan kreatif,” ujar Sutrisno, Ketua Program FILKOM, dalam sambutannya di pembukaan acara Conference Talkshow tersebut.
(Mgn)