Rangkaian kompetisi CARBON 2.6 telah berakhir pada 24 September kemarin. CARBON (Code and Algorithm Basic Competition) kembali hadir di tahun 2016 ini dengan nama CARBON 2.6. Seperti tahun sebelumnya, kompetisi ini terdiri dari 3 tahapan babak yaitu babak penyisihan, semi final, dan final. Di babak penyisihan peserta diberikan soal pilihan ganda berupa Algoritma dan Struktur Data. Peserta yang lolos di babak penyisihan langsung masuk ke babak semi final dengan menjawab soal yang diselesaikan secara live coding. Untuk babak final, peserta mengerjakan soal sekaligus mempresentasikan program yang telah diselesaikan di hadapan juri.

Muhammad Mishbahul Munir selaku Ketua pelaksana CARBON 2.6 menjelaskan bahwa area kompetisi CARBON diperluas. Di tahun sebelumnya CARBON hanya diadakan untuk mahasiswa FILKOM saja, namun di tahun 2016 area kompetisi diperluas menjadi se-Malang raya. Tak hanya memperluas area kompetisi, Munir juga menjelaskan ciri khas yang diusung dari CARBON 2.6. “Di CARBON 2.6, peserta tidak dituntut untuk jago coding saja. Tapi juga harus mengetahui dasar-dasar dalam pemrograman, kemampuan memilih algoritma dalam suatu permasalahan juga kemampuan untuk menjelaskan kode program yang dibuat,” terangnya.

Kompetisi ini menyisakan 10 orang mahasiswa yang menuju ke babak final. Di akhir rangkaian acaranya, CARBON 2.6 mengumumkan 4 orang nama mahasiswa yang menjadi juara. Berikut nama dan asal Universitas para finalis CARBON 2.6:

  1. Juara 1 Muh. Syafiq dari Universitas Brawijaya.
  2. Juara 2 Deri Armanda dari Universitas Negeri Malang.
  3. Juara 3 Dyah Ayu Prabandari dari Universitas Brawijaya.
  4. Juara 4 Much. Arafat Al Mubarok dari Universitas Negeri Malang.

Persaingan ketat dan sengit terjadi diantara para finalis. Diakui Munir, perolehan poin dari juara 1 dan 2 serta juara 3 dan 4 terpaut tipis yakni 2 poin. Muh Syafiq menjadi jawara CARBON 2.6 dengan mengumpulkan 338 poin. Disusul Deri Armanda yang memperoleh 2 poin lebih sedikit dari sang jawara yakni 336 poin. Berada di urutan ketiga, 306 poin berhasil didapatkan Dyah Ayu Prabandari. Di posisi keempat ada Much. Arafat Al Mubarok yang mengantongi 304 poin.

Menurut peserta kompetisi yang juga merupakan juara 3 CARBON 2.6, Dyah Ayu Prabandari merasa tertantang mengerjakan soal-soal yang disajikan dari babak penyisihan hingga final. Diakui Ayu, CARBON 2.6 juga menjadi sarana untuk mengukur kemampuannya dalam menulis kode program. “Lomba CARBON 2.6 kemaren cocok buat ngetes kemampuan ngoding kita. Karena soal-soal yang menantang tapi tetap manusiawi,” ungkap mahasiswi Teknik Informatika ini. (cis)

(sumber gambar: DDM Carbon)